Dialog “Bali Menuju Mandiri Pangan”, Dr. Sudita: Anggaran Harus Ditingkatkan untuk Perkuat Petani Berproduksi

(Baliekbis.com), Ketua Prodi MSP (Magister Sains Pertanian) Universitas Warmadewa Dr. Dewa Nyoman Sudita, M.P. mengatakan beban Bali ke depan dalam penyediaan pangan makin berat.

Hal ini karena terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang besar dan produksi terbatas akibat lahan yang makin berkurang.

“Jadi harus ada dukungan dan political will dengan meningkatkan anggaran sektor pertanian untuk memperkuat petani dalam berproduksi,” ujar Dr. Dewa Sudita pada dialog “Bali Menuju Mandiri Pangan” yang berlangsung secara vidcon di ALC (Agro Learning Center) Kawasan Cekomaria Denpasar, Rabu (27/1).

Hadir sebagai keynote speaker pada acara tersebut Anggota Komite II DPD RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali Ir. IB Wisnuardhana, Perwakilan Dinas Pertanian Kota Denpasar dan Perwakilan HKTI Bali. Acara yang juga disaksikan para pelaku UMKM dan pencinta pertanian itu dipandu langsung Direktur ALC Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa.

Dewa Sudita menambahkan salah satu upaya untuk membangun sektor pertanian adalah ketersediaan data base sehingga diketahui berbagai kebutuhan produk pangan untuk Bali, juga daya dukungnya serta kemampuan produksinya. “Sekarang ini terkesan produk lokal kalah saing dengan yang dari luar Bali,” jelasnya.

Di sisi lain, ia memuji pandemi ini juga berdampak positif karena membangkitkan masyarakat dalam pertanian. Ini perlu dijaga dalam upaya menyediakan pangan secara mandiri. Meski diakui untuk mandiri ini tidak mudah.

Dalam dialog sejumlah peserta mempertanyakan terkait data base serta saluran irigasi banyak yang rusak, juga sulitnya benih karena BBI tidak berfungsi.

Sementara Anggota DPD RI Dr. Mangku Pastika mengatakan pandemi ini telah membuka mata banyak kalangan akan peran penting sektor pertanian yang menyediakan pangan bagi manusia.

“Dari pandemi ini kita bisa praktek belajar. Kalau dulu hanya wacana, dengan pandemi ini langsung praktek. Jadi menurut saya pandemi ini bisa jadi semacam akademi covid karena langsung praktek,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Untuk itu ALC bersama partnernya diharapkan lebih banyak berkarya sehingga menghasilkan dan bisa dirasakan keberadaannya. Jangan seperti PT jadi menara gading, di awang-awang terlalu di atas. Jadilah menara air berada di bawah dan bisa praktekkan teori agar terlihat dan dirasakan manfaatnya.

Mantan Kapolda Bali ini bahkan mengingatkan kalau ingin mimpi jadi kenyataan, jangan tidur kelamaan. “Tentu aneh kalau kita sampai kekurangan pangan padahal lahan cukup luas, sarjana (pertanian) banyak. Jadi masalahnya kita masih bermanja-manja. Membangun pertanian itu hal mulia karena membikin perut kenyang,” tambahnya. (bas)