Di Baliwoso Bangli, Camping Sekaligus Berwisata dengan Aneka Atraksi

(Baliekbis.com), Camping di Baliwoso bukan sekadar menginap di bawah tenda yang ada di atas bangunan panggung kayu. Ada aktivitas agro budaya dan berbagai fasilitas games di tempat yang luas dan sejuk ini.

Kalau lagi liburan, cobalah tempat camping Baliwoso yang berada di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Tempat ini selain menyajikan kegiatan wisata alam pedesaan dengan suasana yang masih asri, alami dan iklim yang sejuk karena berada di ketinggian juga tersedia beragam kegiatan atraksi. Baliwoso tidak hanya menawarkan spot camping yang menarik dan unik dibandingkan tempat lainnya. Juga memberikan pengalaman liburan dengan berbagai atraksi yang bisa dilakukan di satu tempat.

Manajer Baliwoso Wayan Bayer, saat ditemui, Minggu (10/2) sore mengatakan kehadiran Baliwoso untuk memberikan suguhan liburan yang berbeda bagi wisatawan dan masyarakat Bali. Di Baliwoso, wisatawan diajak untuk melakukan kegiatan berkemah dan outbound dengan berbagai aktivitas tradisional dan modern. Selain itu juga ada trekking dan bersepeda keliling desa sembari melihat secara langsung kehidupan masyarakat setempat dan pemandangan desa yang masih alami.

Uniknya di tempat ini disediakan 11 tenda camping yang dibangun di atas rumah panggung dari bahan kayu dilengkapi kasur, bed cover, minuman dan makanan sesuai permintaan (layaknya berada di dalam kamar hotel). Tenda camping ini ditawarkan dengan berbagai tipe ada yang satu tenda bisa diisi 4 sampai 10 orang dengan harga mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan per tenda.

“Tipe tenda camping ada yang family deluxe, family standard dan juga grup standard dengan extra bed. Bedanya tenda kami berada di atas bangunan kayu (panggung). Kalau di tempat camping umumnya di atas tanah,” kata Bayer.

Dikatakan, wisatawan yang telah berkemah di Baliwoso mengaku tertarik dengan fasilitas yang disediakan pengelola dan menyukai konsep yang dikembangkan.

Wisatawan tidak hanya tertarik menikmati fasilitas camping juga kegiatan outbound seperti flying fox dan aktivitas team building lainnya serta menyusuri jembatan bambu di area hutan bambu yang merupakan akses menuju spot games. Mengingat tema tempat wisata ini adalah “alam”, maka pengelola pun membuat toilet dari bambu. Hal ini untuk semakin menunjukkan keunikan Baliwoso.

Selain wisatawan asal Eropa yang mendominasi kunjungan di Baliwoso, sejumlah perusahaan di Tanah Air juga kerap menjadikan tempat ini untuk kegiatan outbound para karyawan. “Pemasarannya masih dari mulut ke mulut dan juga ada kerja sama dengan travel agent,” terang Bayer.

Baliwoso yang berada di atas lahan seluas 3 hektar itu memang memiliki konsep melestarikan alam atau green action. Bahkan setiap tamu yang datang wajib menanam satu pohon. “Yang menginap biasanya rata-rata 2 malam bahkan ada yang 10 hari dari peserta sekolah internasional Jakarta,” ungkap Bayer didampingi Bendesa Adat Pengotan I Wayan Kopok. Terkait keamanan, Baliwoso dijaga oleh tenaga keamanan selama 24 jam dan selalu dalam pengawasan warga setempat. Sehingga wisatawan yang berkegiatan di destinasi ini tetap aman dan nyaman. (kan)