Dharma Santhi Nyepi Kabupaten Gianyar Caka 1941

(Baliekbis.com), Pemkab Gianyar menggelar Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1941, hal terebut diungkapkan Kepala Bagian Kesra dan Bina Mental Setda Kabupaten Gianyar, Ngakan Jati Ambarsika di Wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (15/3).

Lebih lanjut, ia mengatakan Dharma Santhi Nyepi Tahun Caka 1941 dipusatkan di Pura Samuan Tiga Bedulu dan dihadiri ratusan sulinggih asal berbagai golongan, Bendesa, Perbekel serta instansi terkait se-Kabupaten Gianyar. Kegiatan yang dilaksanakan sejak pagi hingga siang tersebut sempat diguyur hujan beberapa menit, namun kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Kegiatan juga dilaksanakan serangkaian pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang dilaksanakan (7/3) lalu. Pada kegiatan tersebut Pemkab Gianyar juga menyerahkan bantuan insentif  tahun anggaran 2019 kepada seluruh sulinggih, pemangku, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), Majelis Alit Desa Pakraman, bendesa, kelihan adat dan pekaseh se-Kabupaten Gianyar. “Melalui Dharma Santhi Nyepi Caka 1941, kita wujudkan Gianyar yang aman menuju sat Kerthi Loka Bali,” paparnya.

Bantuan insentif dan punia ini sebagai bentuk perhatian Pemkab Gianyar, karena mereka memegang peranan penting dalam menjalankan nilai-nilai agama Hindu, budaya dan pembangunan Gianyar yang berlandaskan Tri Hita Karana sehingga tercapai Gianyar yang aman dan harmonis. Pelaksanaan Dharma Shanti juga sebagai salah satu upaya melestarikan seni budaya dan sastra-sastra agama Hindu. Dharma Upapati selaku Ketua PHDI Kabupaten Gianyar dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan Dharma Santi dapat dijadikan contoh positif untuk mengetahui proses maupun makna catur brata penyepian.

Ditegaskan, pelaksanaan Hari Suci Nyepi  khususnya di Kabupaten Gianyar telah berjalan dengan tertib, aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini tentu patut disyukuri sehingga Gianyar tetap berada dalam situasi yang harmonis. Dharma santi  juga sebagai upaya mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan,  rasa menyama braya serta saling asah, asih, asuh, paras-paros salunglung sabhayantaka menuju masyarakat yang shanti dan jagadhita. Dhrama Santhi Nyepi kali ini dihadiri 338 sulinggih, Bendesa 272 orang, FKUB, PHDI, Walubi serta undangan yang berjumlah 810 orang.

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra dalam sambutannya yang dibacakan Sekdakab Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya mengapresiasi pelaksnaan Dharma Santhi Nyepi. Bupati juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Gianyar khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan nilai-nilai agama Hindu serta mengimplementasikannya ke dalam sikap dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berharap semua tokoh secara bersama-sama mengajak warga meningkatkan srada bakti terhadap Tuhan agar mampu menjalankan Dharma Agama dan Negara secara baik,”cetusnya. (suar)