Dewa Susila: Perbaiki Dulu Kualitas Pariwisata, Baru Pungut Turis Asing 10 Dolar

(Baliekbis.com), Rencana Gubernur Bali I Wayan Koster menerapkan pungutan 10 dolar AS (USD 10) kepada wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing yang datang ke Bali diharapkan ditunda dulu sebelum ada perbaikan menyeluruh terhadap seluruh aspek kepariwisataan Bali.

“Pungutan 10 dolar AS itu jangan dulu. Sebaiknya benahi dulu kualitas kepariwisataan Bali sebelum melakukan pungutan itu,” kata pengamat pariwisata I Dewa Putu Susila saat ditemui di Tabanan, Rabu (5/12).

Menurut Caleg DPRD Bali dapil Tabanan nomor urut 2 dari Partai NasDem itu, pariwisata Bali memerlukan pembenahan menyeluruh baik dari aspek infrastruktur, tata kelola destinasi atau objek wisata, pelayanan kepariwisataan baik dari pelaku industri pariwisata maupun pemerintah, aspek kebersihan dan kenyamanan serta semua aspek terkait lainnya.

“Jangan belum apa-apa sudah ada pungutan ini itu kepada wisatawan. Jadi buat dulu mereka nyaman saat datang ke Bali baru kita lakukan pungutan 10 dolar itu,” ujar Dewa Susila yang juga dikenal getol menyuarakan dan memperjuangkan pengembangan sport tourism di Bali.

Ia lebih sepakat jika Gubernur mewujudkan dulu standarisasi seluruh aspek kepariwisataan Bali sebagaimana diwacanakan dan menjadi salah satu program kerja selama lima tahun ke depan. Sehingga produk, pelayanan, infrastruktur serta aspek terkait di bidang pariwisata Bali memiliki daya saing baik competitive advantage maupun comparative advantage yang mampu bersaing secara global.

“Standarisasi dulu seluruh aspek kepariwisataan Bali. Setelah ada indikator keberhasilan serta peningkatan kualitas pariwisata, baru dilakukan pungutan 10 dolar,” tegasnya.

Ditambahkan, standarisasi tersebut sangat penting dan vital dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pariwisata serta kehidupan masyarakat Bali. Nantinya standarisasi ini diharapkan menyangkut berbagai aspek seperti infrastruktur penunjang pariwisata, keamanan, kesehatan, kenyamanan, cara hidup, maupun makanan yang dikonsumsi wisatawan supaya sehat dan aman.

Namun Dewa Susila tetap mengapresiasi gagasan Gubernur Koster terkait pungutan 10 dolar AS itu yang akan digunakan untuk upaya pelestarian seni, adat dan budaya Bali. Hal itu dinilai wajar sebab pariwisata Bali memang bertumpu pada seni, adat, dan budaya Bali yang perlu dijaga dan dilestarikan bersama demi pariwisata Bali yang berkelanjutan.

“Tapi rencana ini timingnya kuras pas kalau diterapkan sekarang di tengah di tengah masih banyak PR untuk peningkatan kualitas pariwisata kita agar semakin banyak wisatawan yang datang dan nyaman. Jangan sampai dengan pungutan ini malah wisatawan jadi pikir-pikir datang ke Bali,” pungkas Dewa Susila yang Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali itu. (wbp)