Dewa Susila: Kembangkan Industri Olahraga Lewat Sport Tourism

(Baliekbis.com), Menurut pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism I Dewa Putu Susila Bali sangat potensial mengembangkan industri olahraga salah satunya melalui event-event sport tourism (pariwisata olahraga). Apalagi Bali merupakan destinasi pariwista kelas dunia. Jadi tidak susah sebenarnya untuk mengembangkan sport tourism sebagai bagian industri olahraga. “Kami dorong agar industri olahraga ini menjadi bagian dari perekonomian Bali. Salah satu pintu masuknya bisa lewat sport tourism,” kata Dewa Susila, Selasa (12/6/2018) di Istana Taman Jepun, Denpasar. Dikatakan pula, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, sport industry merupakan bisnis bernilai triliunan dollar. Di Indonesia khususunya Bali, industri olahraga juga sangat prospektif dan punya masa depan cerah selain industri kreatif dan industri digital.


“Banyak event olahraga di Bali yang bisa dikuatkan untuk mendukung industri olahraga. Misalnya olahraga air seperti selancar ombak, selam atau diving. Ada pula golf, parasailing, paralayang, bulutangkis, dan lain-lain,” ujar Dewa Susila yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Bali ini. Ia juga mendorong pemerintah untuk memetakan dan menghitung serta meneliti sejauh mana potensi pasar dan nilai bisnis industri olahraga di Bali baik meliputi sport tourism, e-sport, industri produk pendukung misalanya apparel (seragam olahraga) dan perlengkapan olahraga, maupun jasa keolahragaan lainnya. “Industri olahraga ini juga harus mampu mengakomodir lebih jauh tentang pengembangan sport tourism termasuk pula yang sedang trend saat ini dan menjadi olaharaga zaman now generasi milenial yakni e-sport (elektronik sport) seperti game online maupun game mobile,” ujarnya Dewa Susila.

Menurutnya pelaksanaan industri olahraga yang dilakukan Pemerintah Daerah ataupun pelaku usaha harus pula memperhatikan tujuan keolahragaan nasional dan prinsip penyelenggaraan olahraga serta mengacu pada potensi masing-masing daerah dan cabang olahraga untuk menghasilkan nilai bisnis dan menggerakkan eknomi daerah. “Bali harus mampu mengembangkan industri olahraga berbasis kerakyatan yang juga mampu menggerakan ekonomi lokal dan mengangkat potensi pelaku UMKM kita,” tegasnya. Dewa Susila meyakini dengan kolaborasi bersama industri kreatif dan industri digital serta kreativitas para generasi muda seperti juga pelaku usaha startup teknologi, industri olahraga akan mampu menampilkan konten, produk/jasa yang beragam dan mempunyai keunikan serta keunggulan bersaing dibandingkan derah lain. “Industri olahraga ini menjadi juga idustri yang mampu menguatkan nilai-nilai nasionalisme dan juga menyatukan nilai-nilai persatuan, edukasi, sportivitas, kreativitas dan entrepreneurship,” tambah pria yang juga aktif memperkenalkan panahan tradisional di Bali itu dan membina Taman Jepun Traditional Archery Community itu.

Pria yang juga Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali ini memang dikenal getol menyuarakan dan memperjuangan pengembangan keolahragaan di Bali khususnya dari aspek sport tourism dan industri olahraga. Dewa Susila juga terlibat aktif memberikan masukan dalam perancangan dan pembahasan Perda Keolahragaan. Sejumlah masukannya yang diakomodir secara penuh adalah pasal mengenai sport tourism dan industri olahraga. Ia juga yang pertama kali menyuarakan Bali perlu merancang blue print (cetak biru) atau road map (peta jalan) pengembangan sport tourism. (wbp)