Desa Timuhun, Potensi Wisata yang Menjanjikan

(Baliekbis.com), Desa Timuhun Klungkung ternyata memiliki potensi alam yang indah serta keunikan budayanya. Di kawasan sejuk ini juga cocok dikembangkan wisata agro karena aneka tanaman bisa tumbuh subur.

“Jadi yang datang ke Timuhun selain bisa melihat alam, juga ada yang dipelajari yakni agrowisata. Agro wisata ini yang sekarang sedang digarap sehingga ketika pariwisata belum pulih kita masih ada income,” ujar Ketua Pokdarwis Timuhun Wayan Gelgel saat acara reses Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Kamis (24/2).

Reses dengan tema “Pengembangan Pokdarwis Desa Timuhun Klungkung” dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara.

Menurut Gelgel dengan alam yang indah dan subur, tamu yang datang bisa refreshing sekaligus menikmati agro di kawasan ini. “Kita rencanakan di sini bikin semacam kebun raya karena lahannya cukup serta subur. Jadi bisa seperti Bedugul,” tambah Gelgel yang belasan tahun bekerja di hotel bintang 5 ini.

Semangat dan optimisme mengembangkan Desa Wisata Timuhun juga dikuatkan dengan kehadiran sejumlah artis dan pakar ke desa tersebut. Bahkan Agung Rai pemilik Museum ARMA Ubud yang datang ke desa asal gitaris Dewa Budjana ini menyarankan agar dikembangkan wisata spiritual.

Gelgel juga menyampaikan dari sisi SDM cukup memadai karena sebelumnya banyak warga yang merantau bekerja di pariwisata. Namun karena covid mereka kehilangan pekerjaan dan pulang kampung.

Sekretaris Pokdarwis Nengah Lugra yang sejak tahun 80-an terjun ke pariwisata dan kini pulang kampung mengatakan Patung GWK bisa dilihat dari Timuhun. Juga ada kera jinak di Lembah Wanara serta Pura Pucak Jati yang berada di ketinggian.
Hal senada disampaikan Kadus Banjar Tengah Desa Timuhun Nyoman Suyasa. Bahkan Suyasa menegaskan berdasarkan studi mahasiswa Unud juga menganggap Desa Timuhun layak jadi desa wisata. Namun desa wisata Timuhun diakui kurang berkembang.

Menanggapi masukan tersebut, Mangku Pastika tetap mengapresiasi langkah Pokdarwis untuk mengembangkan desa wisata Timuhun. Sebab memiliki alam yang indah dan budaya yang unik. “Sejatinya ini yang diminati banyak orang. Kalau biasa-biasa saja tentu tidak menarik. Mudah-mudahan momentum pandemi ini menjadi kesempatan berbenah dan ciptakan yang unik sehingga ketika kondisinya pulih pariwisata bisa kembali berkembang.

Mangku Pastika juga gembira karena adanya optimisme warga. Ini merupakan modal untuk maju. Apalagi banyak yang sudah memiliki pengalaman di pariwisata sehingga tahu apa yang diinginkan turis. “Namun jangan lupa dengan trend yang berkembang saat ini,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Diingatkan di luar sana, masing-masing daerah punya kekhasan. Bali juga punya kekahasan karena menyejukkan, damai dan mataksu. “Jadi ini pas dengan potensi yang di Timuhun, tinggal dikemas. Wisatawan itu apa yg dicari? Pengalaman bukan hanya sekadar tidur,” pesannya. Di sisi lain Mangku Pastika mengingatkan pentingnya promosi yang sekarang masif dilakukan secara digital. (bas)