Desa Saba Dinilai Lomba PKK KB-Kes dan BBGRM Provinsi

(Baliekbis.com), Simulasi penanganan masalah KDRT menjadi penyambut kedatangan Tim Penilai Lomba  Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK), KB Kesehatan dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi di Kabupaten Gianyar. Simulasi yang dibawakan oleh kader PKK Desa Saba yang tahun ini mewakili Kab. Gianyar, bahkan mampu menarik perhatian Ketua Tim penilai yang dipimpin langsung oleh Ketua TP.PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, di Balai Banjar Blangsinga Desa Saba Kecamatan Blahbatuh, Kamis (23/11). Wakil Bupati  Gianyar, Made Mahayastra didampingi Ketua PKK kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra yang menyambut kedatangan rombongan tim penilai tersebut, juga tampak tersenyum bangga dengan penampilan wakil Kabupaten Gianyar ini. Desa Saba memang dalam penilaian ini sudah memberikan yang maksimal dan siap untuk dinilai. Hal ini dilihat dari kesiapan mereka meneruma tim penilai tingkat provinsi, selain simulasi KDRT beberapa Pokja PKK sudah memberikan yang terbaik. Seperti dipaparkan dalam profil Desa Saba, kegiatan PKK tidak hanya sebatas menjelang lomba saja namun berlangsung secara berkesinambungan.  Seperti rutin mengadakan kunjungan ke kelompok UP2K, posyandu, BKB, melaksanakan program kemitraan, forum komunikasi, gerakan penanggulangan KDRT dan program inisiasi menyusui dini dan lain-lainnya. Selain itu, PKK Desa Saba juga beberapa kali meraih prestasi di tingkat kabupaten maupun provinsi. Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra kala menyambut rombongan tim penilai, mengaku sangat bangga dengan kesiapan Desa saba dalam menghadapi lomba. Menurutnya peranan PKK tidak bisa dipandang sebelah mata, PKK adalah bentuk pemerintahan dalam versi mini atau kecil. Semua tercakup dalam PKK, mulai manajemen, ekonomi, kesehatan, masalah pendidikan hingga lingkungan hidup.

Meski Mahayastra mengakui dari segi anggaran, anggaran PKK terbilang cukup kecil dari sangat besar dari segi hasil dan kegiatan. Khusus untuk Desa Saba, Wakil Bupati Bupati Mahayastra mengingatkan agar tidak hanya fokus saat lomba saja. Lomba hanya sebuah jalan, yang terpenting adalah program PKK yang diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.“Juara bukan yang terpenting, namun bagaiman program itu diimolementasikan dalam kehidupoan sehari-hari dan memberi manfaat itulah yang paling penting,” ujar Mahayastra. Sementara itu Ketua TP.PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika, yang terpincut dengan penampilan simulasi penanganan masalah KDRT mengatakan jika suatu program disampaikan dengan cara yang menarik, sederhana dan lucu , maka akan sangat mudah dimengerti oleh masyarakat. Di tambahkannya,  penanganan KDRT termasuk dalam pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga yang termasuk dalam katagori lomba. Selain pola asuh anak, dalam pelaksanaan HKG PKK, KB –Kes dan BBGRM  tahun 2017/ 2018 katagori lain yang dilombakan yaitu, lomba pelaksana terbaik tertib administrasi PKK, lomba pelaksana terbaik kelompok UP2K PKK, lomba pemanfatan Hatinya PKK (halaman asri teratur indah dan nyaman), lomba pelaksana terbaik IVA tes, lomba pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK KB-Kesehatan, lomba pelaksana terbaik posyandu, lomba pelaksana terbaik prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga dan lomba pelaksana terbaik lingkungan bersih dan sehat. Menurut Ny. Ayu Pastika penilaian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai yang dituangkan dalam bentuk laporan maupun profil PKK. Kriteria untuk ke 9 jenis lomba meliputi 3 indikator yaitu indikator input, proses dan output. Dan yang tak kalah penting dan selalu ditekankan, seandainya Desa Saba juara dan maju ke tingkat nasional yang harus diperhatikan adalah masalah laporan harus benar, karena sistem penilaian di tingkat pusat akan diawali dengan membaca laporan, setelah memperoleh nominasi di tingkat nasional baru diadakan penilaian ke lapangan. (eni)