Desa Dayo Kalteng Belajar Inovasi Desa Digital di Dangin Puri Kangin

(Baliekbis.com), Jajaran pejabat pemerintahan Desa Dayo, Kecamatan Karusen Janeng, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalukan studi banding ke Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Selasa (27/11/2018). Rombongan yang berjumlah 17 orang ini dipimpin Kepala Desa Dayo Emilia dan diterima Perbekel Desa Dangin Puri Kangin Ir. I Gusti Ngurah Putrawan.

Dalam kesempatan ini Putrawan memaparkan bagaimana Desa Dangin Puri Kangin sukses menjalankan berbagai program kegiatan baik di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Khususnya pula dalam hal inovasi digital menuju terwujudnya desa digital.

“Kami punya aplikasi M-DESA. Melalui aplikasi ini Dangin Puri Kangin berbasis mobile untuk mewujudkan digital village (desa digital),” terang Putrawan yang juga Ketua Forum Perbekel/Lurah Kota Denpasar itu.

Melalui aplikasi mobile ini, pengurusan surat-surat kependudukan dan kegiatan pemerintahan desa menjadi lebih mudah, praktis dan cepat sebab ada di genggaman masyarakat. Aplikasi M-DESA ini dapat diunduh di Google Playstore maupun Apps Store.

Desa Dangin Puri Kangin juga tengah menyiapkan aplikasi SIPADES (Sistem Aplikasi Pengelolaan Aset Desa) yang akan diluncurkan 2019. “Saat ini masih trial. Hasilnya belum terstruktur dan sempurna. Perlu penguatan kapasitas,” kata Putrawan.

Yang terbaru, BumDes (Badan Usaha Milik Desa) Sapta Karya Jaya Desa Dangin Puri Kangin, meluncurkan Warung Digital. Inovasi anyar ini semakin memperkuat positioning desa ini sebagai desa digital (digital village).

Warung Digital yang bisa diakses di aplikasi mobile M-DESA Dangin Puri Kangin ini layaknya platform e-commerce atau belanja online. Warung digital saat ini baru menyediakan barang kebutuhan pokok (sembako) dan sejumlah barang konsumsi lainnya dengan harga kompetitif, jauh di bawah harga pasar.

Desa ini juga berhasil dalam pelaksanaan Jaminan Sosial berupa BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dimana seluruh perangkat desa sudah tercover layanan ini. “Angka buta huruf juga sudah tidak ada. Kami juga fokus pada upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda,” ujar Putrawan.

Keberhasilan inovasi digital ini juga yang membuat Desa Dayo ingin belajar ke Desa Dangin Puri Kangin ini. “Kami dapat ilmu dan bisa menjadi inspirasi dan inovasi kami. Walau bedanya seperti timur dan barat. Di sini desa ada di kota yang sudah dikenal di internasional. Tapi kalau kami benar-benar desa yang ada di kampung,” kata Kepala Desa Dayo Emilia.

Emilia menjelaskan luas Desa Dayo sekitar 12 ribu hektar dengan penduduk asli Suku Dayak Maanyan dan hampir 90 persennya umat Kristen. Desa ini juga banyak dihuni penduduk pendatang seperti dari Jawa maupun Bali. Total jumlah penduduk ada 150 KK dengan 10 RT dan 4 RW.

Mata pencarian sebagian besar penduduk adalah penyadap karet, nelayan, karyawan swasta. “Kalau hutan sudah hampir punah. Yang ada tambang dengan kebun kelapa sawit,” terang Emilia.

Seperti diketahui Desa Dangin Puri Kangin juga meraih berbagai penghargaan tingkat provinsi maupun nasional dalam hal inovasi. Diantara mendapatkan predikat juara terbaik II untuk Lomba Desa tingkat Provinsi Bali yang diikuti oleh 716 Desa Kelurahan se-Bali.

Prestasi membanggakan lainnya seperti Juara 1 Inovation Government tahun 2016, Juara 1 Lomba Desa tingkat Kota Denpasar tahun 2017 serta Juara II Lomba Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan tahun 2017. Desa Dangin Puri Kangin juga ditetapkan sebagai Lab Site Tata Kelola Pemerintah Desa oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali pada tahun 2017.

Desa ini juga dianugerahi predikat sebagai Desa Sadar Penggiat Anti Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali pada tahun 2017. Sebelumnya pada tahun 2015 Menteri Hukum dan HAM meresmikan Desa Dangin Puri Kangin sebagai Desa Sadar Hukum.

Atas berbagai inovasi inilah khususnya inovasi digital sehingga menjadi desa digital (digital village) Desa Puri Kangin dipilih untuk menjadi salah satu tempat kunjungan para delegasi peserta pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) 2018 pada 16 Oktober 2018 lalu. Mereka melihat berbagai inovasi pembangunan desa termasuk inovasi digital yang membawa desa ini menjadi desa digital. (wbp)