Denfes 2018 Resmi Dibuka

(Baliekbis.com), Pengunjung Denpasar Festival 2018 nikmati pertunjukan Tabuh Pisan Bebarongan dan Tari Jauk Longor yang dihadirkan Sekaa Wira Dharma Kesatria di Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung saat Pembukaan Denfest 2018, Jumat (28/12). Kendatipun baru terbentuk belum lama ini, Sekaa Wira Dharma Kesatria  nampak lugas dan percaya diri dalam menampilkan setiap tetabuhan mengiringi beragam pertunjukan pada ajang Denpasar Festival 2018 ini.

Ketua Sekaa Wira Dharma Kesatria Made Jaya Subandi mengatakan, Sekaa ini baru terbentuk namun sudah mendapat kepercayaan untuk memeriahkan Denpasar Festival 2018. ‘’Kami sangat bersyukur karena dari ajang ini bisa memperkenalkan kebudayaan Bali kepada generasi muda,’’ ujarnya

Lebih lanjut ia mengatakan tabuh Pisan Bebarongan dan Tari Jauk Longor itu perlu diperkenalkan karena mengandung makna yang sangat luar biasa. Dimana sebuah tabuh yang masih terikat dengan jajar pageh seperti pengawit, pengawak, dan pengecet. Sama seperti namanya dalam setiap akhir melodinya selalu diakhiri dengan pukulan jegog pukulan kemong dan sekali pukulan gong di setiap baris melodi paling terakhir.

Sedangkan Tari Jauk Longor merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kegagahan raja raksasa yang agung, keras dan berwibawa untuk melindungi dan melestarikan kehidupan di dalam hutan. Dalam tari Jauk Longor ruang gerak internal dan eksternal ditekankan pada gerakan jari tangan gegirahan. Gegirahan itu sendiri mengandung makna Denawa Wregsa. ‘’Oleh sebab itu tari dan tabuh ini perlu diperkanalkan khususnya kepada pengunjung Denpasar Festival.’’ Ujarnya.

Dengan dipercaya mengisi acara Denfes 2018 pihakya berharap dapat menghibur dan memberikan nilai positif kepada pengunjung serta dapat melestarikan kebudayaan Bali. Ia juga berharap bisa diberikan kepercayaan lagi untuk bisa tampil dan berharap bisa menampilkan yang terbaik.

Salah Satu Pengunjung  Gede Adi Puja mengaku terhibur dengan pertunjukan Tabuh Pisan Bebarongan dan Tari Jauk Longor yang dibawakan Sekaa Wira Dharma Kesatria. Menurutnya selain menghibur pertunjukan ini juga sebagai wujud melestarikan kebudayaan Bali. ‘’Semoga kedepan semakin banyak anak-anak muda mau melestarikan kebudayaan Bali,’’ harapnya. (ayu)