Demoday FSI: Bekraf Tingkatkan Kapasitas Startup Kuliner

(Baliekbis.com), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mempertemukan 50 pengusaha rintisan (startup), mentor, dan investor subsektor kuliner pada Demoday Food Startup Indonesia (FSI) Bali 2017. Demoday FSI Bali 2017 diselengarakan pada Senin sampai Rabu, 22 hingga 24 Mei 2017. 50 startup yang lolos seleksi tersebut memenuhi persyaratan yaitu usaha sudah berjalan satu hingga lima tahun, memiliki ide kreatif, mempunyai transaksi dan produksi, berinovasi pada produk, model bisnis unggul, memiliki traction dan segment pasar, berpotensi meningkatkan skalabilitas, serta mampu menarik investor untuk berinvestasi.

Bekraf menyelenggarakan talkshow sekaligus mentoring selama acara berlangsung. Para startup mendapatkan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan usaha dari ahli kuliner nusantara dan investor. 50 startup kuliner berkesempatan meningkatkan ketajaman bisnis model mereka dengan bantuan mentor saat pitching dan mentoring. Mereka juga memamerkan produk maupun jasa saat demoday. Di akhir acara, mereka berkesempatan mengembangkan network saat makan malam bersama. “Pada Demoday FSI, Bekraf memberi peluang startup kuliner untuk memperluas network, meningkatkan kapasitas melalui mentoring, dan menarik perhatian investor. Harapannya, ada investor yang tertarik berinvestasi,” tutur Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo saat  pemaparan di hadapan para startup di Sawangan, Kuta Selatan.

Sementara Direktur Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Robinson H. Sinaga mengatakan masyarakat  jangan takut berbisnis dan berinvestasi asal ada protek. “Kalau mau buka usaha kami siap membantu member perlindungan,” ujar Robinson. Ia mengatakan masalah di Indonesia masih banyak orang yang tak paham HKI.Untuk itu pihaknya akan memeri fasilitas sertifikasi untuk pelaku ekonomi kreatif. Terkait adanya pembajakan hasil karya ekonomi kreatif, kini HKI telah membentuk satgas yang akan mendampingi pengusaha ekonomi kreatif yang menjdi korban. “Tak perlu ke Jakarta, kami yang akan dating,” tambahnya.

Pada hari pertama, Bekraf menghadirkan ke enam kedeputian Bekraf pada talkshow terkait pendukungan Bekraf pada subsektor kuliner. Pengumuman 25 startup terpilih untuk masuk ke tahap selanjutnya diumumkan di akhir hari pertama. Bekraf menghadirkan Direktur Operasional PBMT Ventura Harjono Sukarno untuk menjelaskan Foodstartup Business Strategy & Business Model. Food Inspiration disampaikan oleh Enterpreneur Kelanarasa Arie Parikesit. Founder Toko Bahan Kue Fortune Agrippina Aileen menjelaskan Basic Production Management. Head of Food Technology I3L Iwan Surjawan melengkapi penjelasan tentang Preservation & Expiration Date. Direktur Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Robinson H. Sinaga menginformasikan Fasilitasi HKI. Kemudian, Co-founder Toko Bahan Kue Fortune Hawati menjelaskan Business Mindset. Dosen Farmasi UGM Ronny Martien dihadirkan untuk menerangkan Pengawet Makanan berbasis Nanobioteknologi. Co Founder Foodlab Yustinius Agung memberi materi terkait Scaling Up. Strategi Menyusun Jalur Distribusi yang handal untuk meningkatkan Pertumbuhan Usaha disampaikan oleh Donny Wangke. Petrus Gandamana membahas Inovasi Usaha Produk Makanan untuk Keberlangsungan Pertumbuhan Usaha Berwawasan Global. Lalu, Hendra Utomo menjelaskan Food Concept for Industrial Trade. Founder Clapham Chris Angkasa member materi terkait How to Win Angel Investor. Paparan terakhir oleh paparan CEO Urbanhire Benson Kawengian. Bekraf menetapkan 10 startup untuk mengikuti program Bekraf selanjutnya terkait FSI di Jakarta pada September 2017. (ist)