Demer: Berdayakan Produk Lokal, Hotel Harus Siapkan Ruang Pamer Untuk Usaha Kecil

(Baliekbis.com), Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi Industri, Investasi dan Persaingan Usaha Gde Sumarjaya Linggih S.E.,MAP berharap hotel-hotel di Bali memberi ruang bagi produk lokal untuk berpromosi. 

“Sehingga produk lokal ini bisa lebih dikenal dan  menembus pasar yang lebih luas lagi,” jelas politisi Golkar yang akrab disapa Demer ini, Rabu (23/3) saat Sosialisasi KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) di RM Bendega Renon.

Sosialisasi yang mengangkat tema “Transformasi Persaingan Usaha di Era Revolusi Industri 4.0” dihadiri seratusan pengusaha dengan menghadirkan tiga pembicara yakni Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, Deputi Pencegahan KPPU Taufik Ahmad dan Creativepreneur C.O.E. Rockets Indonesia Sabar Situmorang.

Dikatakan Demer, saat ini tantangan bagi usaha kecil cukup besar, baik sisi modal juga persaingan dengan pelaku usaha besar. Bahkan menurut pengusaha, pelaku usaha besar yang bermodal kuat di segala hal ini menjual produk lebih murah. “Jadi tingkat persaingannya di harga yang lebih murah,” jelas salah seorang pengusaha saat sesi tanya jawab. 

Untuk itu Demer minta pihak terkait seperti Asephi sebagai salah satu wadah pengusaha dan pemerintah setempat memperjuangkan agar usaha kecil ini bisa mendapatkan tempat untuk berpromosi sekaligus menjual produknya di hotel-hotel. 

Gde Sumarjaya Linggih.

“Mungkin bisa diatur caranya termasuk dengan pihak hotel terkait “space”-nya. Kalau hotelnya bintang empat ‘space’ bisa diberikan lebih luas dibandingkan yang kelas bintang 3. Saya yakin ini bisa dibicarakan dengan pihak hotel karena bisa saling menguntungkan,” tegas Plt. Ketua DPD Golkar Bali yang kembali nyaleg ke DPR RI dari dapil Bali ini.

Di lain sisi, Demer juga menyoroti adanya BUMN yang masih bersaing dengan swasta (kecil). Mestinya BUMN tak lagi berebut ‘kue’ dengan usaha kecil. Sebab dengan kondisi usaha kecil yang baru tumbuh jelas akan sulit bersaing. “Jadi kalau usaha kecil ini bisa tumbuh kembang, kan pemerintah bisa mendapatkan pemasukan dari pajak,” ujar Demer. Mestinya tambah mantan Ketua Hipmi Bali ini, BUMN ini lebih banyak bergeraknya merebut pasar luar negeri, jangan bersaing di bawah dengan yang kecil-kecil.

Sementara Deputi Pencegahan KPPU Taufik Ahmad mengakui usaha kecil masih sulit bersaing dengan usaha besar. Tantangannya masalah modal. Usaha kecil sulit memanfaatkan modal bank karena bunganya tinggi, sampai 14 persen. “Beda di luar negeri, bunganya sangat rendah. Sehingga pengusaha asing itu bisa lebih cepat bertumbuh,” jelasnya. Maka tak mengherankan usaha besar asing kini bak jamur di musim hujan masuk ke Indonesia. (bas)