Delegasi World Bank Kunjungi Desa Taro

(Baliekbis.com), Terkait program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat ( Pamsimas) di Br. Ked Desa Taro, Kec. Tegalalang Gianyar, yang pendanaannya didukung oleh Bank Dunia dan APBD Kabupaten Gianyar sebagai dana pendamping di Daerah. Desa Taro menjadi salah satu tujuan kunjungan World Bank dalam kegiatan The Fourth High-Level Meeting On Country- Led Knowledge (HLM4 on CLKS). Rombongan diterima oleh Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Kesra Setda kab. Gianyar, Ngakan Putu Darmajati,SH, Pj. Perbekel Desa Taro, I Nyoman Karang, SH dan beberapa kepala OPD terkait di Lingkungan Pemkab. Gianyar, di Wantilan Pura Agung Desa Taro, Selasa (16/10).

Program Pansimas merupakan salah satu wujud nyata dan upaya Pemerintah Indonesia  untuk mendukung pencapaian target akses 100% air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat di wilayah perdesaan pada akhir tahun 2019 sesuai dengan amant RPJMN 2015-2019.  Seperti ditegaskan oleh Pj. Perbekel Desa Taro, I Nyoman Karang di depan rombongan World Bank tahun 2016, pemdes Taro mengikuti sosialisasi program Pamsimas tingkat kabupaten , Desa taro ditetapkan sebagai desa lokasi program Pamsimas III tahun anggaran 2017 dengan total nilai RKM Rp.393.000.000.  Setelah adanya program ini menurut  Nyoman Karang, seluruh masyarakat yang terdiri 1.239 jiwa di Br. Ked Desa taro sudah bisa mengakses air minum aman (60 liter per orang per hari)

“Sebelum ada program Pamsimas, warga Br. Ked secara bergiliran dilayani air minum, tapi kini masyarakat dapat mengakses air minum selama 24 jam” jelas I Nyoman Karang. Biaya operasional pun menurut Nyoman Karang Cukup rendah, dimana masyarakat hanya perlu membayar iuran Rp.2000 per M3. Ini jauh lebih murah, dimana sebelumnya warga harus membayar Rp.4000 per M3. Manfaat lain yang di rasakan oleh warga di Br. Ked Desa Taro kata Nyoaman Karang, adalah meningkatnya produktifitas ibu-ibu terutama di bidang peternakan, dimana ada tambahan 10 SR bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan.

Sementara itu, menurut kasubdit Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan selaku Ketua Sentral Proyek Management Unit Pamsimas, Direktoral Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Ir. Tanozisochilaze,MSC. Secara nasional capaian air minum aman  di Indonesia  sampai akhir tahun 2017 adalah sebesar 72 %, sedangkan untuk sanitasi sebesar 76%.  Program Pamsimas sampai dengan tahun ini menurut Ir. Tanozisochilaze dilaksanakan di 396 kabupaten dan 11 kota, sehingga totalnya berada di 407 daerah melalui program implementasi.

Terkait dengan proses implementasi program, dapat menemui proses yang relative sama yaitu mulai dengan tahan perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan hasil program. “Desa Taro hanyalah salah satu contoh hasil kerja masyarakat dengan dukungan pemerintah lebih dari 16.500 desa yang telah melaksanakan Pamsimas,” jelas Ir. Tanozisochilaze.

Sementara itu Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Kesra Setda kab. Gianyar, Ngakan Putu Darmajati,SH, mengatakan Pemkab. Gianyar sangat berterima kasih pada Bank Dunia dan ajjaran Kementerian PUPR atas terfasilitasinya kunjungan delegasi beberapa Negara di Desa Taro, Kec. Tegallalang Gianyar. Menurut Ngakan Darmajati Desa taro merupakan desa yang mengalami kesulitan air karena kondisi geografisnya. Berkat program pamsimas kini warga Desa Taro khususnya di Br. Ked telah memiliki sambungan rumah (SR) air minum hingga seratus persen. (eni)