Debat Publik, Gagasan Rai Mantra Soal Ekonomi Digital Lebih Strategis dan Jelas

(Baliekbis.com), Dalam kesempatan debat publik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 di Nusa Dua, Sabtu (28/4) malam di Nusa Dua, Calon Gubernur Bali nomor urut satu I Wayan Koster menyampaikan soal digital ekonomi menjadi salah satu perhatiannya bersama Calon Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). Namun Koster tidak mampu menyampaikan dengan lebih detail seperti apa ekonomi digital yang dimaksud.

Koster juga tidak menjelaskan bagaimana langkah strategis membangun ekosistem ekonomi digital di Bali. Namun Koster hanya menyebutkan akan membantu akses wifi gratis bagi para pelaku UMKM. “Ke depan kami akan memperkuat UMKM dan koperasi, memberikan fasilitas memadai khususnya terkait perluasan akses pasar melalui penyediaan fasilitas teknologi informasi berupa wifi gratis bagi sentra-sentra usaha kerayatan baik koperasi dan usaha lainnya,” ujarnya.
Padahal berbagai kalangan dan pelaku ekonomi digital di Bali sebenarnya mengharapkan terbentuk ekosistem ekonomi digital yang lebih komprehensif dan ramah bagi mereka. Bukan hanya persoalan bantuan wifi yang secara teknis selama ini sudah difasilitasi sejumlah perusahaan telekomunikasi.

Di Kota Denpasar misalnya, Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra cukup berhasil menggandeng perusahaan teknologi dan telekomunikasi untuk memperluas akses wifi gratis sehingga meningkatkan akses dan penetrasi internet. Namun hal itu hanya sebagian kecil yang dilakukan Rai Mantra. Fokus utama dan strategisnya adalah menciptakan ekosistem digital yang dimulai dari mendorong generasi muda lebih kreatif menggarap peluang ekonomi digital dan disiapkan lembaga yang mengawal. Hal ini terjuwud dengan dibentuknya Badan Kreatif (Bekraf) Kota Denpasar yang menjadi wadah pengembangan ekonomi kreatif termasuk ekonomi digital di dalamnya.
Lalu dalam konteks pendampingan pelaku ekonomi digital seperti startup, Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Rai Mantra memfasilitasi inkubasi bisnis generasi muda yang mendirikan startup. Mereka akan dibina di BCIC (Bali Creative Industri Center) Tohpati, Denpasar. Kemudian kemudahan bagi pelaku ekonomi digital dalam perizinan juga dibuka lebar.

Eksosistem digital lainnya yang didorong Rai Mantra adalah semakin banyaknya muncul coworking space atau ruang kerja bersama. Dalam debat perdana di Nusa Dua ini, Rai Mantra yang kini berstatus Calon Gubernur Bali juga kembali menegaskan pembangunan ekosistem digital ini salah satunya dengan mendorong lebih banyak coworking space sebagai ruang kreatif dan bekerja secara lebih efektif dan efisien bagi pelaku ekonomi digital.
Bahkan Rai Mantra bercita-cita mendorong didirikannya coworking space di seluruh Bali baik yang diinisiasi oleh pihak swasta maupun kolaborasi dengan pemerintah. Dengan adanya coworking space ini tentu ekosistem digital akan semakin berkembang. Semakin banyak pelaku ekonomi digital yang mendapatkan ruang untuk berkreasi mendesain produk digital, membangun jejaring kerjasama dengan sesama pelaku ekonomi digital dan industri lain, meningkatkan penetrasi pasar, memanfaatkan teknologi dan berbagai fasilitas mulai dari wifi gratis, komputer, dan lain-lain. “Di daerah seluruh Bali perlu adanya coworking space, tempat latihan dan berkerja dimana kita memiliki suatu kreativitas dan menumbuhkembangkan kreativitas sehingga terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi digital. Dan juga ditambah dengan program-program entrepreneurship atau kewirausahaan sampai ke tingkat desa dengan berbagai kemudahan. Mereka juga tidak perlu dipersulit misalnya dalam pengurusan izin,” papar Rai Mantra.(nwm)