Dampak Gangguan Satelit,  Sejumlah Bank Bebaskan Biaya Tarik Tunai

(Baliekbis.com), Meski terjadi gangguan pada satelit Telkom 1, transaksi tarik tunai dan transfer dana tetap dapat dilakukan. Apabila menemukan ATM bank yang offline, masyarakat dapat melakukan tarik tunai dan transfer dana melalui ATM bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama. Terdapat bank yang membebaskan biaya tarik tunai dari ATM bank lain sehubungan dengan adanya gangguan ini. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan tarik tunai dan transfer dana melalui ATM yang ada di KC bank. Umumnya ATM yang ada di KC bank menggunakan Fiber Optik untuk layanan ATM sehingga tidak terkena gangguan satelit Telkom 1. Masyarakat pun dapat melakukan transaksi tarik tunai dan transfer dana secara manual melalui teller.

Menurut Pemimpin Bank Indonesia Wilayah Provinsi Bali Causa Iman Karana, Selasa (29/8), perbankan di Wilayah Kerja KPwBI Provinsi Bali memang tidak luput dari gangguan pada satelit Telkom 1 yang digunakan sebagai Jaringan Komunikasi Data (JKD) layanan ATM beberapa bank di Indonesia. Bank yang menggunakan JKD satelit Telkom 1 menjadi offline. Sekitar 11% dari seluruh ATM bank yang ada di Bali terkena dampak dari gangguan satelit Telkom 1 tersebut. “Namun demikian, masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya JKD layanan ATM perbankan terdiri dari satelit dan fiber optik. Umumnya Perbankan mempunyai back-up JKD yang berfungsi apabila JKD Utama mengalami gangguan,” jelas Causa Iman Karana. Perbankan di wilayah kerja KPwBI Provinsi Bali segera mengantisipasi dampak dari gangguan satelit Telkom 1 tersebut. Beberapa bank segera melakukan contigency plan seperti menggunakan JKD back-up dan berkoordinasi dengan Telkom untuk pemulihan gangguan. Sementara koneksi dialihkan dari satelit Telkom 1 ke satelit Telkom S3 atau satelit lainnya.

KPwBI Provinsi Bali jelsnya  terus memantau perkembangan pemulihan gangguan dengan berkoordinasi dengan KP BI dan perbankan yang ada di wilayah kerja KPwBI Provinsi Bali. Estimasi perbaikan diperkirakan memakan waktu lima hingga 25 hari kerja untuk bank yang terdampak cukup signifikan.  Sedangkan dari kantor pusat Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan terus meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, perbankan, PT. Telkom dan pihak terkait lainnya dalam pemulihan layanan ATM bank. Permasalahan layanan pada beberapa ATM bank terjadi sejak Jumat (25/8) sore akibat gangguan (anomali) pada satelit Telkom-1. Koordinasi meliputi langkah pemulihan dan antisipasi yang perlu ditempuh untuk mendukung kelancaran kegiatan sistem pembayaran di masyarakat. Pihak perbankan telah melakukan langkah-langkah aksi berupa proses pemulihan dalam bentuk koordinasi dengan Telkom, penyampaian informasi kepada nasabah dalam bentuk pengumuman atau website, optimalisasi call center, dan mengimbau nasabah untuk melakukan transaksi melalui ATM yang tersedia di Kantor Cabang serta memanfaatkan jaringan ATM antar bank.

Berdasarkan informasi perbankan, sebagian ATM yang terganggu telah dapat berfungsi kembali. Diharapkan seluruh kegiatan transaksi melalui ATM dapat berfungsi kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dari sisi setelmen sistem pembayaran, Bank Indonesia memastikan bahwa sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) berjalan dengan normal. Ke depan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terus memonitor pelaksanaan proses pemulihan untuk memastikan kelancaran sistem pembayaran, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjaga perlindungan konsumen. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi call center masing-masing bank atau Bank Indonesia Contact Center (BICARA) 131. (abt)