Cukur Rambut Bayi Biar Rambutnya Tebal, Benarkah?

(Baliekbis.com), Di Indonesia, ada tradisi menggunduli kepala yang baru berusia beberapa bulan. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Menggunduli kepala bayi bahkan menjadi salah satu peristiwa yang penting bagi orangtua dan keluarga besar si bayi.

Selain tradisi yang dijalani tersebut, banyak juga orangtua yang percaya bahwa mencukur rambut bayi sampai plontos dapat memperkuat akar rambut. Tidak heran, banyak orangtua yang memilih untuk mencukur habis rambut bayinya, biasanya dilakukan sebelum si bayi mencapai umur 40 hari. Namun, tidak sedikit pula orangtua yang memilih untuk membiarkan rambut si bayi tumbuh seperti sewajarnya. Manakah yang benar?

Ternyata, hal yang banyak dipercaya oleh masyarakat ini ternyata memang hanya sebatas mitos saja.

Secara medis, menggunduli kepala bayi tidak akan membuat rambut baru tumbuh jadi lebih kuat dan lebat. Rambut manusia tumbuh dari folikel yang berada di bawah lapisan kulit kepala. Meskipun Anda mencukur rambut bayi sampai gundul merata dan kulit kepalanya terasa sangat halus, folikel rambut bayi kamu tidak akan terpengaruh sama sekali. Maka, rambut baru yang tumbuh setelah dicukur sampai pelontos akan tetap memiliki sifat yang sama seperti sebelumnya.

Rambut baru yang tumbuh mungkin memang terasa lebih lebat, tetapi itu karena panjangnya jadi merata. Sedangkan rambut bayi yang dibiarkan tumbuh alami panjangnya tidak rata karena tiap helai rambut memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Akibatnya, jika kamu mengusap kepala si buah hati, rambutnya akan terasa lebih tipis dibandingkan rambut bayi yang kepalanya pernah digundul. (ist)