CIK: Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat Dukung Pengendalian Inflasi

(Baliekbis.com), Bank Indonesia akan terus memberdayakan potensi ekonomi masyarakat. Upaya itu selain untuk meningkatkan kesejahteraan juga penting dalam menjaga stabilitas inflasi. “Dengan ketersediaan berbagai kebutuhan masyarakat khususnya pangan secara berkecukupan maka kita bisa mengurangi inflasi sekaligus meningkatkan devisa. Sebab impor akan menggerus cadangan devisa,” ungkap Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Causa Iman Karana saat peresmian program bantuan sosial air bersih Bank Indonesia di Dusun Batumadeg Kelod, Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (14/7). Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan kran itu juga dihadiri Anggota Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya, Kadis PU Klungkung Ketut Suadnyana serta tokoh masyarakat setempat.

CIK menambahkan Bank Indonesia telah melakukan sejumlah kegiatan dalam mendukung pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat baik di bidang pertanian dan industri kecil. “BI telah mengembangkan klaster padi, bawang merah, bawang putih serta kain tenun di sejumlah daerah di Bali. Kini kita juga membantu penyediaan air bersih,” tambahnya. Langkah tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan ekonomi masyarakat. Khusus untuk Klungkung, tambah CIK banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti garam dan bawang putih yang mana komoditas tersebut masih diekspor saat ini. “Kalau ini bisa dikembangkan tentu tak perlu lagi ekspor yang bisa menggerus devisa,” jelasnya. Hal senada disampaikan Anggota DPR RI Rai Wirajaya yang menyambut antusias program BI dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. “Kami di Komisi XI akan terus mendukung program BI,” ujar Rai Wirajaya.

Dikatakan, BI sebagai mitra kerja Komisi XI sudah selayaknya menjaga stabilitas moneter serta bagaimana mendorong perekonomian masyarakat melalui berbagai bantuan sosial yang dikucurkan. BI tambah CIK sebelumnya juga bergerak membantu sektor pertanian termasuk pengembangan rumput laut di Nusa Penida dan kain tenun.Terkait program bantuan sosial air bersih tersebut, menurut CIK awalnya direncanakan menggunakan listrik dari energi surya untuk mengangkat air. Tapi cahaya matahari terbatas karena terhalang tebing akhirnya diputuskan memakai energi listrik. “Medan yang cukup berat membuat pengerjaan jaringan air ini cukup lama. Hampir setahun,” tambah Deputi Kepala BI Provinsi Bali Azka Subhan di sela-sela peninjauan bak penampung air yang memiliki kapasitas 48 meter kubik. Kepada warga, CIK minta agar fasilitas yang sudah dibangun itu dirawat dengan baik. (bas)