CIK: Bali Jangan Hanya Bergantung Satu Sektor

(Baliekbis.com), Bali ke depan perlu mengembangkan sektor lain di luar pariwisata untuk memajukan ekonominya. Pasalnya kalau hanya bertumpu pada satu sektor bisa membawa resiko yang cukup besar ketika terjadi gangguan.

“Seperti ketika terjadi erupsi Gunung Agung dan penutupan bandara Ngurah Rai membawa dampak langsung terhadap ekonomi Bali dimana kerugian yang ditimbulkan cukup besar,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Bali, Causa Iman Carana yang akrab disapa CIK saat Lokakarya Kehumasan dan Kebangsentralan di Jogjakarta yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (9/2) hingga Minggu (11/2). Lokarya selain melihat langsung potensi ekonomi kreatif yang dikembangkan masyarakat Jogja juga BI KPw Bali melakukan Update Perekonomi Bali Terkini. Menurut Causa, Jogja sempat mengalami gangguan ketika terjadi gangguan saat Gunung Merapi meletus tahun 2010 silam. Namun kota pelajar ini mampu bangkit dan tumbuh ekonominya. Kota yang dikenal dengan gudegnya ini berhasil melakukan recovery sehingga berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.

Causa Iman Karana.

Menurut CIK, Bali mengalami nasib yang mirip dengan Jogja ketika terjadi erupsi Gunung Agung yang disusul dengan penutupan Bandara Ngurah Rai selama tiga hari sehingga menimbulkan kerugian ratusan milyaran rupiah. Namun untungnya kondisi tersebut tak berlangsung lama dan secara berangsur ekonomi kembali pulih. Namun belajar dari masalah ini menurut CIK harus segera diambil hikmahnya. Sebab sangat riskan kalau ekonomi hanya bergantung pada sektor pariwisata. “Sesungguhnya Bali memiliki sejumlah sektor potensial yang bisa menjadi andalan seperti sektor pertanian, konstruksi dan ekspor,” tegasnya.

Bahkan ketika di triwulan IV tahun 2017 ekonomi Bali menurun karena dampak erupsi Gunung Agung, sektor jasa konstruksi ini bisa menjadi salah satu penyelamat sehigga secara total ekonomi Bali di tahun 2017 pertumbuhannya cukup baik yakni 5,59 persen, masih di atas rata-rata Nasional. CIK mengatakan jika tak ada masalah erupsi, diprediksi pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2018 ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. Namun diingatkan Bali harus kreatif dan inovatif dengan mengembangkan sumber-sumber ekonomi baru. “Kita di tahun ini akan ada ajang besar sidang IMF-WB yang akan dihadiri 15 ribu lebih peserta hampir dari seluruh dunia. “Ini peluang yang sangat besar bagi ekonomi Bali yang mesti diantisipasi dengan baik,” tegasnya. (bas)