Cegah Covid-19, Peserta UTBK SBMPTN Unud Diimbau Isolasi Mandiri 14 Hari Sebelum Ikuti Tes

(Baliekbis.com),Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi mengatakan pelaksanaan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN Unud Tahun 2020 akan berlangsung ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Jadi peserta harus betul-betul sehat. Kalau panas di atas 37,5 derajat celcius tidak diperkenankan ikut tes. Karena itu, peserta yang akan ikut UTBK diimbau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum ikut tes,” ujar Rektor Prof. Sudewi pada konferensi pers Persiapan Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 Gedung Rektorat Unud Kampus Jimbaran,
Selasa (30/6/2020).

Dijelaskan, bagi calon peserta yang dites suhunya melebihi 37,5 derajat akan ditangani petugas kesehatan yang telah disiapkan. “Jadi harapannya calon peserta menjaga diri dengan baik sehingga bisa mengikuti UTBK dengan lancar,” tambah Rektor.

Rektor Unud Prof. Raka Sudewi

Sesuai arahan Dirjen Dikti Kemdikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi Covid-19 dan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara, disampaikan beberapa kebijakan sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan Tes UTBK per hari, diubah dari 4 sesi menjadi 2 sesi, dengan rincian perubahan waktu: (a) Sesi 1, pukul 09.00-11.15 waktu setempat dan (b) Sesi 2, pukul 14.00-16.15 waktu setempat. Jeda waktu selama 2 jam 45 menit, digunakan untuk pelaksanaan protokol kesehatan saat pergantian sesi.

  2. Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Tahap I pada tanggal 5-14 Juli 2020 dan Tahap II, pada tanggal 20-29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020.

  3. Peserta yang masih berada (berdomisili) di luar provinsi/kabupaten/kota dan tidak dapat hadir di lokasi Pusat UTBK PTN tempat tes karena alasan keselamatan dan kesehatan serta Pusat UTBK yang belum dapat menyelenggarakan tes karena satu dan lain hal, akan mengikuti Tes UTBK di lokasi Mitra UTBK Tambahan, di daerah setempat. Pusat UTBK PTN bekerja sama dengan SMA/SMK/MA Mitra yang memenuhi persyaratan.

  4. Kegiatan penjadwalan ulang dan relokasi tempat tes, akan dilaksanakan oleh LTMPT dan Pusat UTBK PTN dan akan diinformasikan kepada seluruh peserta UTBK-SBMPTN melalui saluran informasi resmi.

  5. Peserta disilakan login kembali ke portal LTMPT untuk mencetak Kartu Tanda Peserta Baru. Waktu pencetakan Kartu Peserta Baru akan diinformasikan lebih lanjut melalui laman LTMPT.

Rektor menjelaskan Universitas Udayana sebagai salah satu PTN yang menyelenggarakan UTBK tentunya harus mengikuti arahan dari LTMPT. Saat ini infrastruktur pelaksanaan UTBK telah telah siap dan
kapasitas yang digunakan hanya separuh dari kapasitas total sesuai dengan ketentuan.

Panitia juga telah melibatkan unsur Satgas Covid Universitas dan tenaga medis untuk penerapan protokol kesehatan bagi peserta. Materi UTBK kali ini hanya Tes Potensi Skolastik (TPS) dengan waktu tes relatif pendek hanya 105 menit. Untuk jumlah peserta yang mengikuti UTBK di Universitas Udayana tahun ini sebanyak 5.239 orang, jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya dimana jumlah peserta yang ikut berkisar 15 ribuan.

Sesuai arahan panitia pusat bahwa peserta dari luar provinsi dan atau kabupaten/kota yang karena status daerahnya (zona merah/zona hitam) maupun karena ketentuan tidak mungkin hadir mengikuti ujian di pusat UTBK akan dijadwal ulang dan direlokasi ke SMA/SMK Mitra (UNBK) yang memenuhi persyaratan.

Rektor Prof. Raka Sudewi yang didampingi Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof. Gde Antara menambahkan terdapat beberapa ketentuan bagi peserta UTBK antara lain hanya peserta yang sehat (bebas dari Covid-19) yang diperkenankan mengikuti UTBK. Peserta dianjurkan untuk melakukan ‘isolasi’ mandiri mulai 14 hari sebelum pelaksanaan UTBK. Sebelum berangkat, peserta diharuskan dalam kondisi bersih (dengan mandi dan cuci rambut) serta menjaga kebersihan. Menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan agar dapat sampai pada tujuan dan melaksanakan ujian.

“Peserta tidak diperkenankan mampir ke tempat lain selain ke tempat UTBK. Pengantar menurunkan peserta di drop zone dan tidak diperkenankan menunggu peserta di dalam kampus. Juga tidak berinteraksi dengan peserta lain. Mengikuti protokol kesehatan mulai pengukuran suhu, cuci tangan, pakai masker dan faceshield, serta sarung tangan,” tambah Prof. Antara. (bas)