Cegah Anak Kecanduan Internet, DP3AP2KB Gianyar Gelar Sosialisasi Digital Parenting

(Baliekbis.com), Indonesia ternyata termasuk negara dengan jumlah pengguna internet yang lumayan banyak. Dari sekitar 133 juta jiwa yang disurvei pada April 2016, komposisi pengguna internet terbanyak berdasarkan rentang  adalah pada usia 35 sampai 44 tahun, yaitu sekitar 39 juta jiwa. Dan yang lebih memprihatinkan lagi anak-anak menempati urutan ketiga yaitu sekitar 25 juta jiwa, sisanya ditempati oleh usia 25 sampai 35 tahun dan 55 tahun ke atas. Hal ini terungkap saat sosialisasi pola pengasuhan digital parenting di Kabupaten Gianyar, oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kab. Gianyar, pada sosialisasi hari kedua di Kantor Camat Sukawati, Selasa (16/4).

Kepala Dinas DP3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, sebagian besar saat ini kita melakukan aktivitas melalui internet tanpa memandang rentang usia. Ini merupakan fenomena baru hasil dari proses perkembagan era digital. Saat ini istilah generasi Z sudah tidak asing lagi, generasi ini lahir diakhir tahun 90 an, dimana terjadi ledakan inovasi teknologi diberbagai bidang dengan akses yang sangat mudah.

“ Kemudahan mengakses internet inilah yang perlu kita waspadai, internet ini ibarat 2 sisi mata uang, disatu sisi menguntungkan namun disis lain sangat membahayakan bagi perkembangan anak-anak kita, jika tidak bijak menggunakannya,” kata Cok. Lesmana Trisnu.

Dan yang lebih mengkhawtirkan kata Cok. Lesmana Trisnu, Generasi Z ini juga dikenal dengan istilah digital native. Ini adalah gambaran bagi seseorang terutama anak hingga remaja yang sejak kelahirannya telah terpapar gencarnya perkembangan teknologi. Para digital native ini percaya bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan seperti browsing internet, nonton youtube, bermain games dan lainnya-lainnya. Ini tidaklah salah, namun jika di dikontrol akan berakibat tidak baik bagi perkembangan mental anak. Banyak konten-konten negative yang belum pantas ditonton untuk anak-anak seusia mereka, namun dengan mudah dapat diakses. Disinilah peran orang tua sangat diperlukan untuk mengawasi, mendampingi anak- anaknya dalam menggunakan internet.

Berkaca dari hal itulah DP3AP2KB berupaya mengedukasi para orang tua dengan memberikan pelatihan pola asuh anak “ digital parenting “ secara bertahap  di 7 Kecamatan di Kabupaten Gianyar dengan menghadirkan para anggota PKK di kecamatan. Apalagi saat ini Kabupaten Gianyar telah meraih predikat Nindya dalam KLA.

Menurut Kabid Perlindungan Anak DP3AP2KB, A.A Istri Sri Laksmi Paramitha Dewi, sosialisasi ini juga merupakan salah satu persiapan kita dalam membentuk desa layak anak yang merupakan syarat dari KLA. Dimana saat ini menurut Agung Sri Laksmi dari 70 desa/keluarahan kita sudah memiliki 5 desa layak anak.

Sedangkan untuk materi sosialisasi di berikan oleh dr. Made Suwita M.Kes dari PKBI, Isma Wulandari dari Puspaga dan dari DP3AP2KB sendiri, dan untuk materi tentang kesehatan reproduksi, konvensi hak anak, pola asuh di era digital dan lain-lainnya.

Kegiatan sosialisasi ini juga bekerjasama dengan TP.PKK kab. Gianyar dan TP.PKK di masing-masing kecamatan. Untuk hari pertama di kecamatan Gianyar sosialisasi dihadiri oleh Wakil Ketua 1 TP.PKK Kab. Gianyar Ny. I.A Diana Dewi Agung Mayun. (eni)