Catatan Akhir Tahun: Berkah Promosi Erupsi Gunung Agung

(Baliekbis.com), Pariwisata Bali akhir tahun 2017  berangsur pulih namun tak seglamour akhir tahun 2016. Di tengah status awas dan fluktuasi  erupsi Gunung Agung saat ini, meski dipastikan Bali masih sangat aman dan nyaman untuk dikunjungi.

“Sejatinya pariwisata Bali berangsur normal dan stabil.Namun kondisi yang tercipta selama ini mulai dari sempat ditutupnya bandara selama 2 hari hingga faktor psikologis temporer, telah membuat kondisi kunjungan wisman sempat anjlok ke titik nadir di tanggal 27dan 28 November 2017,” ujar pengamat ekonomi dan pariwisata, Puspa Negara,S.P.,MSi, sat ditemui Rabu (27/12) di Kuta. Ia bahkan meyebutkan pada tanggal 29 Novmber jumlah wisman yang masuk ke Blai hanya 17 orang dan yang keluar Bali 13 ribuan. Padahal dalam keadaan normal kedatangan wisatawan ke Bali bisa 14 ribuan.

Namun sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak, kondisi berangsur membaik, dimana tanggal 30 November hingga 15 Desember, dari 3 ribuan,  7 ribuan dan naik signifikan di tanggal 16 Desember yang mencapai 12 ribuan. Dan kondisi ini terus berlangsung hingga sekarang. Menurut Puspa Negara, sesungguhnya Bali di mata turis dunia tetap menarik, terlebih tahun 2017 ini, Bali dinobatkan oleh Tripadvisor sebagai World 1st  Best Destinational  dan 15Th World Best Place to Visit 2017 versi US News. “Ini merupakan kekuatan promosi Bali saat ini, ditambah membeludaknya wisatawan domestik melalui jalur laut dan juga bandara untuk libur akhir tahun,” jelas mantan anggota DPRD Badung yang kini menjabat Cooperate Affair Discovery Shoping Mall Kuta. Kini rata-rata okupansi hotel di kawasan Kuta mencapai 65 hingga 75 persen% . Hal ini sudah menunjukkan trend stabil meski tidak sesumringah tahun 2016. Dimana saat itu mulai tangga 25 Desember 2016 tingkat hunian sudah mencapai 85 hingga 95 persen dan mencapai 100% hingga perayaan akhir tahun (peak season). Jadi akhir tahun ini pariwisata Bali tak seglamor tahun 2016. Namun Bali sebagai destinasi internasional, akan semakin resisten dan kuat atas berbagai cobaan, ancaman dan bencana. “Kita banyak mendapat pelajaran berharga dari kondisi Gunung Agung ini untuk dijadikan kukuatan di antaranya kesiapan mitigasi bencana terhadap wisman, tata cara penanganan kedaruratan informasi (help desk) dan tata cara kedaruratan pelayanan (service emergency) dalam mentreatment wisatawan. “Artinya pemerintah  Bali dan kabupaten/kota sudah harus menganggarkan dana kontigensi /tak terduga inovatif di sektor tata cara service dan tata cara informasi di tahun 2018 dan seterusnya  untuk mentreatment wisman yang terjebak jika kemudian Gunung Agung erupsi atau bencana lainnya.

Dimana sebelumnya ketika wisman terjebak karena bandara tutup, mereka tidak mendapat pelayanan informasi dan pelayanan khusus kedaruratan yang memadai. Akibatnya mereka menyesal saat itu. Hal ini tidak boleh terjadi lagi dan Gunung Agung telah memberikan pelajaran berharga bagi Bali. “Dan ini tentu harus dipetik hikmahnya yakni bencana ini akan membuat Bali semakin terkenal. Kita banyak mendapatkan berkah promosi dari Gunung Agung ini,” tegas Puspa Negara yang melihat pemberitaan terkait erupsi itu justru akan semakin membuat Bali lebih dikenal. Ia menambhkan meski secara agregat Pariwisata Bali akhir tahun 2017 tidak seglamour tahun 2016 namun diyakini tahun 2018 Bali akan lebih siap sebagai destinasi internasional yang tahan terhadap guncangan bencana, kembali pulih & lebih glowing.(bas)