Bupati Mahayastra Minta Jajarannya Bekerja Keras

(Baliekbis.com), Sebagai Implementasi dari pelaksanaan Manajemen Spiritual dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Gianyar, Bupati Gianyar I Made Mahayastra menggelar upacara mejaya-jaya di Pura Hyang Wisesa Besakih bertepatan dengan purnamaning kalima, Rabu (24/10) malam.  Upacara ini diikuti seluruh pimpinan OPD beserta seluruh pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Upacara dilaksanakan di pelataran Pelinggih Sanghyang Wisesa. Yang terletak di mandala ke-lima dari tujuh mandala yang ada di kawasan Pura Besakih.  Pemilihan lokasi upacara ini, sesuai sastra Hindu, bahwa Pelinggih Sanghyang Wisesa  merupakan tempat pemujaan Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasiNya sebagai Sanghyang Wisesa yang berfungsi atau bertugas ngawisesa jagat atau mengatur hukum jagat raya ini.
Sebagai interpretasi dari mitologi Hindu yang meyakini bahwa setiap manifestasi Tuhan akan memberikan kekuatan sesuai dengan fungsinya, maka patutlah sebagai abdi masyarakat dan abdi negara yang ditugaskan untuk mengatur pemerintahan dan bertugas untuk melayani dan mensejahterakan rakyat  untuk memohon penugrahaan dan kekuatan serta taksu dari Ida Sanghyang Wisesa.
Acara yang diinisiasi langsung oleh Bupati Mahayastra ini merupakan sebuah momentum untuk mengingatkan semua jajarannya di pemerintahan Kabupaten Gianyar untuk sadar akan kewajiban yang telah digariskan dan dibebankan kepadanya. Diibaratkannya, seluruh jajaran Pemkab Gianyar dari pemimpin yang tertinggi hingga staf paling bawah, seperti tubuh manusia. Dalam tubuh itu tidak boleh ada yang tersakiti. “Satu jari saja sakit tubuh ini panas dingin,” ujarnya. Disadarinya, sebagai pemimpin dirinya tidak mungkin bisa memenuhi harapan semua jajarannya kalau harapan itu terkait posisi dan jabatan. “Saya sebagai bupati memandang semua posisi itu adalah strategis, semua itu adalah membantu bupati dan wakil bupati dalam hal melaksanakan pemerintahan, hingga kedepan ini saya tidak akan punya hal- hal yang saya anak emaskan, namun yang namanya komunikasi semua harus menjalin, melaporkan kepada saya, kepada pak wakil bupati, sekda ataupun pejabat lainnya, mari kita jaga kepercayaan masyarakat ini dengan kita bekerja keras,” ajaknya.
Bupati Mahayastra didampingi Wabup Agung Mayun, Sekda Wisnu Wijaya, dan panglingsir Puri Gianyar Anak Agung Bharata, menyampaikan keyakinannya bahwa masa keemasan Gianyar akan tiba. Dikatakannya, dengan kondisi Gianyar yang cukup bagus saat ini, dengan APBD yang sudah menyentuh 2,5 triliun, dirinya yakin program-programnya seperti perbaikan rumah sakit dan pasar Gianyar bisa dijalankan. “Jalan juga akan kita tuntaskan, saya berjanji menuntaskan jalan dalam dua tahun,” tegasnya. Bupati Mahayastra juga menyampaikan programnya mendirikan GOR dan Puspem.
“Kalau itu terjadi, kita seperti Badung, kalau infrastruktur selesai tinggal nanti bagaimana membangun manusianya, namun sekarang ini kita juga tidak akan melepaskan pembangunan manusia, apakah itu mengentaskan kemiskinannya maupun pendidikannya, karena ini harus berjalan beriringan,” ungkapnya. Bupati Mahayastra diakhir sambutan menjelaskan prioritas program-programnya, yang mana program prioritas itu tentu mendapat prioritas anggaran.  Dirinya menegaskan, “Yang tidak dapat anggaran (prioritas) harus bisa juga berperan mensukseskan program bupati, minimal menyampaikan kepada masyarakat dengan anggarannya yang ada untuk bisa mewujudkan program yang dimiliki dengan anggarannya yang terbatas,” kata Bupati Mahayastra. (ist)