Buntut Pemeriksaan Miyabi, Togar: Petugas Lebih Baik Fokus Urus Pekerja Asing Ilegal

(Baliekbis.com), Praktisi hukum dan advokat kawakan Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., mempertanyakan urgensi pemeriksaan Maria Ozawa alias Miyabi, Rabu (7/11) dini hari. Apalagi
ada petugas malah meminta foto selfie (swafoto) bersama mantan artis video “panas” tersebut. “Ketimbang terlalu paranoid mengurusi Miyabi dan ujung-ujungnya seperti hanya modus minta selfie, lebih baik petugas fokus dan serius mencegah dan menangani warga Tiongkok yang bekerja secara ilegal di Bali,” kata Togar saat ditemui di kantor hukumnya Law Firm Togar Situmorang & Associates, Denpasar, Jumat (9/11).

Caleg DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 7 dari partai Golkar itu menilai tentu tidak etis jika petugas malah melakukan foto selfie dengan Miyabi setelah melakukan pemeriksaan. Semestinya mereka bisa bekerja secara profesional dan proporsional. Togar yang dijuluki “panglima hukum” itu juga mempertanyakan kenapa pihak imigrasi tampak begitu “garang” kalau urusan Miyabi tapi terkesan seperti macan ompong ketika mencegah dan menertibkan masuknya pekerja ilegal asal Tiongkok. Bahkan Togar mensinyalir ada sindikat atau mafia yang mengirimkan, meloloskan, melindungi dan menampung tenaga kerja Tiongkok ilegal di Bali. “Pasti ada mafia atau sindikat yang bermain meloloskan dan menampung TKA ilegal. Ada permintaan dan keuntungan tanpa jalur resmi,” tegas Togar yang kini tengah menyelesaikan disertasi doktoral pada Program S-3 Ilmu Hukum Universitas Udayana itu.

Togar menuturkan TKA ilegal ini biasanya ditampung di suatu tempat misalnya seperti yang terjadi di Villa Sanctus, Uluwatu yang disewa oleh perusahaan Tiongkok dan belakangan malah dijadikan markas pekerja ilegal asal Tiongkok. Tentu mereka tidak bisa leluasa keluar namun sudah ada pihak yang menyiapkan dan melayani segala kebutuhan mereka. Misalnya ada yang menyiapkan kateringnya.

“Lalu untuk menghindari aparat pasti ada yang membekingi. Tidak mungkin mereka tidak tahu. Karena ada permainan oknum maka TKA ilegal ini bisa lolos dan nyaman bekerja di Bali,” ungkap politisi yang berkomitmen mengangkat dan menyekolahkan sejumlah siswa berprestasi dari Bali yang terkendala biaya.

Untuk itu Togar minta agen, notaris, imigrasi, desa setempat harus satu barisan menjaga lingkungan. Jangan sampai ada yang menyusupkan warga Tiongkok bekerja secara bebas dan ilegal sehingga akan mencoreng pariwisata Bali. “Apalagi ada tindakan pidana dan penggelapan pajak ketika mereka berkerja secara ilegal,” tambahnya.

Togar juga mengingatkan agar jangan ada oknum yang ikut bermain membantu pekerja WNA Tiongkok ilegal yang semakin marak berkeliaran di Bali. Bahkan pajak-pajak mereka juga harus ditertibkan. “Ini momentum yang tepat untuk mengembalikan martabat pariwisata Bali agar tidak dijual murah dan juga membongkar dan memberantas mafia dan oknum yang terlibat dalam menyelundupkan dan melindungi pekerja asing ilegal ini,” tandas Togar yang juga Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Bali itu.

Secara terpisah, Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali Agato P. P. Simamora membantah soal cuitan Miyabi di Instagram bahwa ada petugas imigrasi yang selfie dengan mantan bintang video panas itu. “Tidak ada foto selfie. Kalau ada petugas kami yang selfie bersama yang bersangkutan (Miyabi-red) akan kami tindak karena itu di luar kepatutan,” ujar Agato dalam keterangan pers di Kantor Kanwil Kemenkum HAM Bali, Kamis (8/11).

Terkait permasalahan tenaga kerja ilegal dari Tiongkok, pihak imigrasi berdalih bahwa pengawasan ini merupakan tanggung jawab semua pihak bukan imigrasi saja. Pihak imigrasi juga tidak bisa bergerak jika tidak ada laporan dari masyarakat atau pemerintah daerah maupun instansi terkait. “Ini harus dipahami bahwa pengawasan orang asing ini tanggung jawab bersama. Jadi tidak bisa kami yang menemukan. Harus ditemukan dulu ada pelanggaran dan baru laporkan ke kami,” pungkas Agato. (bas)