Buka Puasa Bersama PT. Indo Bali Gas Group, Beri Santunan 1.000 Anak Yatim & Kaum Dhuafa

(Baliekbis.com), Buka Puasa Bersama dirangkai dengan pemberian santunan untuk 1.000 Anak Yatim Lintas Agama beserta Kaum Dhuafa seluruh Bali, Minggu (12/5/2019) kembali dilaksanakan PT Indo Bali Gas Group bertempat di JI. Gatot Subroto Barat No. 336 Denpasar.

Kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2006 ini juga melibatkan puluhan pelaku UKM, tukang parkir termasuk pemulung. “Kami menggandeng puluhan pedagang kaki lima seperti dagang bakso, sate, tahu dan aneka kuliner lainnya untuk dinikmati bersama,” jelas Dewi Supriyani,S.H. yang akrab disapa Bunda Ani didampingi suami, Haji Yahya Al Zubaidi. Yang menarik pula dalam acara tersebut juga menghadirkan pihak  BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Badung yang memberi pencerahan terkait dampak narkotika. Juga tampak hadir Ketua DPRD Badung Putu Parwata, serta sejumlah undangan.

Pada kesempatan itu PT Indo Bali Gas Group juga membagikan ratusan hadiah kepada para pangkalan dari seluruh Bali. Para anak panti dan kaum duafa juga tampak gembira menikmati aneka kuliner, camilan, mainan hingga santunan dan berbagai bingkisan yang diberikan.

Sementara Haji Yahya Al Zubaidi di sela-sela acara yang berlangsung meriah dan penuh kegembiraan itu mengatakan sudah menjadi kewajiban untuk berbagai dengan sesama dengan menyisihkan sebagian rejeki yang didapat. “Sebab sesungguhnya apa yang kita dapat ini sebagian merupakan titipan yang harus kita berikan kepada sesama lainnya yang sangat membutuhkannya,” tambah Haji Yahya.

Haji Yahya mengajak para pengusaha, di bulan penuh berkah, bulan Ramadhan ini untuk bisa ikut menyisihkan sebagian pendapatnya untuk membantu warga yang kurang mampu seperti anak yatim piatu dan kaum duafa.

Di sisi lain Ketua DPRD Badung I Putu Parwata yang juga diundang khusus dalam acara ini sangat mengapresiasi apa yang dilakukan owner PT Indo Bali Gas Group ini. “Ini merupakan langkah nyata dan kegiatan sosial yang dapat membantu anak yatim piatu seluruh Bali. Kalau hal seperti ini bisa dilakukan lebih banyak orang lagi, maka kemiskinan bisa dikurangi,” kata Parwata. (bas)