Budayasa Berharap Pelaksanaan PTM Waktunya Ditambah

(Baliekbis.com),SMP Dwijendra sudah mengikuti pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan baik dari hari pertama hingga kedua yang mulai dilaksanakan dari tanggal 4 Oktober 2021.

Pelaksanaan ANBK yangdiikuti sebanyak 45 orang siswa ini terdiri dari 40 orang siswa utama dan 5 orang siswa cadangan yang memang sudah dipilih oleh  Kementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pusat sebagai sekolah percontohan yang mampu mengembangkan kondisi mutu pendidikan sekolah dengan baik. Demikian dikatakan  Kepala SMP Dwijendra I Ketut Budayasa, ST, Selasa (5/10).

Dikatakan, pelaksanaan ANBK ini selama dua hari dengan waktu yang dimaksimalkan hanya 2 jam dengan mengujikan kompetensi berupa literasi-numerasi, survei karakter dan survei lingkungan belajar.

“Selain itu, pelaksanaan ANBK yang kita ikuti adalah sebagai salah satu wahana pengembangan kompetensi dan karakter, baik siswa maupun tenaga pendidik guna mendukung peningkatan mutu pendidikan,” ucapnya.

Budayasa juga menyampaikan tidak terlepas dari pelaksanaan ANBK, pihaknya sekolah juga telah mampu melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan baik sesuai protokol kesehatan (prokes) yang sudah di mulai per tanggal 1 Oktober 2021.

“Dalam pelaksanaan PTM di SMP Dwijendra sendiri kami laksanakan beberapa gelombang, sebab waktu pelaksanaannya sangatlah terbatas yakni 2 jam, dan sisanya para siswa dilanjutkan belajar daring di rumah,” terangnya.

Budayasa berharap agar pemerintah terkait yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dalam pelaksanaan PTM kalau terus diberlakukan agar waktunya bisa ditambah menjadi tiga jam. Kalau hanya dua jam  pelaksanaan PTM rasanya kurang bisa maksimal untuk bisa mengcover semua mata pelajaran (mapel).

“Belum lagi para siswa sebelum melaksanakan PTM terlebih dahulu harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Itu juga membutuhkan waktu,” imbuhnya.

Ditambahkan, dalam waktu dua jam pelaksanaan PTM hanya bisa memberikan tiga mapel saja. Dimana masing-masing mapel waktunya maksimal 30% saja.

“Itupun tidak bisa memaksimalkan waktunya, kalau bisa waktunya ditambah agar bisa menyesuaikan mapel,” tambambahnya.(sus)