BRIZZIARTCYCLING 2017: Paduan Olahraga, Teknologi, dan Seni

(Baliekbis.com), BRIZZIARTCYCLING 2017, berakhir dan memperoleh pemenang. Kegiatan lomba bersepeda unik dan pertama di dunia ini menjadi salah satu bukti bahwa teknologi digital dapat menjadi salah satu alat dan media untuk mempromosikan Indonesia.

“Sejak awal, BRIZZIARTCYCLING kami rencanakan sebagai wadah masyarakat ikut partisipasi mempromosikan Indonesia dengan cara yang unik melalui teknologi digital. Kali ini dengan mengajak masyarakat bersepeda, membentuk jalur yang menghasilkan gambar bertema Indonesia, dan menceritakannya ke dunia,” papar Sekjen MIKTI M. Andy Zaky dalam jumpa pers bersama Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tasbir Abdullad, VP Marcom Bank BRI – Prilly Savitri dan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (20/12).

Dalam pelaksanaan lomba, peserta hanya perlu menggunakan aplikasi yang disediakan panitia, kemudian bersepeda sesuai jalur yang direncanakan sendiri di kotanya masing-masing. Peserta ditantang untuk bersepeda mengikuti jalur yang dapat menghasilkan gambar sekreatif mungkin yang menggambarkan Pesona Indonesia. Tasbir Abdullah mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini yang dapat mendorong masyarakat mencintai wisata di dalam negeri melalui kegiatan sport tourism yang dipadukan dengan teknologi digital. “Digital tourism merupakan satu di antara tiga program unggulan Kemenpar. Dalam program ini, Kemenpar mendorong daerah melakukan promosi destinasi wisata mereka melalui digital promotion yang memiliki jangkaun luas dan global,” terang Tasbir seraya menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah menargetkan 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air. Sedangkan tahun 2018 meningkat menjadi 17 juta wisman dan 270 juta wisnus.

Hingga ditutup pada 20 Desember 2017, panitia lomba telah menerima lebih dari 500 pendaftar yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia, dari Banda Aceh hingga Papua. Menariknya, mereka berasal dari berbagai kalangan, komunitas pesepeda seperti Bike To Work, komunitas kreatif seperti DILo, hingga mahasiswa dan pelajar. Karya-karya grafis yang dihasilkan dari rute bersepeda para peserta pun kreatif dan unik sesuai tema, seperti gambaran Lutung Jawa, Kopiah Aceh, hingga Kapal Pinisi. (ist)