BPJS TK Gianyar Sabet Penghargaan Semua Kategori

(Baliekbis.com), BPJS Ketenagakerjaan (TK) Gianyar menyabet penghargaan dan juara untuk semua kategori. Bahkan penghargaan untuk kategori ‘Kualitas Kepesertaan Award 2017’ di lingkup BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua, meraih juara I selama dua kali berturut-turut. Award juga diberikan untuk kategori ‘Penata Madya Administrasi Pemasaran’ (juara II) dan kategori ‘Penata Madya Pemasaran Bukan Penerima Upah (juara III). Dengan ‘bekal’ prestasi yang sudah diraih tersebut, BPJS TK Gianyar makin optimis bisa meraih juara I tingkat nasional. Kepala BPJS Ketenagakerjaan (TK) Cabang Bali-Gianyar, Anak Agung Karma Krisnadi didampingi Kepala Bidang Pemasaran Jeffry Martin menyampaikan rasa syukurnya atas karunia Tuhan YME. Baginya, semua pencapaian itu adalah hasil kerja keras tim BPJS Gianyar. “Kalau bukan tim yang bekerja, belum tentu kita bisa meraih prestasi itu. Jadi ini adalah kerja tim yang solid dan penuh keterbukaan,” ungkapnya di Gianyar, Senin (20/11/2017).

Krisnadi mengakui, penghargaan dan juara bukanlah tujuan utama tetapi award diyakini mampu meningkatkan dan memotivasi seluruh tim BPJS Gianyar dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Yang selalu ingin ditekankan Krisnadi adalah menyadarkan masyarakat betapa besarnya manfaat menjadi peserta BPJS. Semua (4) program yang ditawarkan BPJS TK memiliki nilai manfaat yang tak bisa diberikan oleh lembaga jaminan sosial manapun (asuransi-red). Persyaratan menjadi peserta hanya KTP, mudah dan tidak berbelit-belit dan masyarakat mudah untuk mengaksesnya. “Kalau mau menjadi peserta dari lembaga jaminan sosial seperti asuransi misalnya, persyaratannya banyak. Ditanya riwayat kesehatannya, usianya (bertambah usia, iuran yang harus dibayarkan makin besar), dll. Kalau di BPJS TK, daftar sekarang, langsung mendapat manfaat dari program yang dipilih. Contoh, sekarang daftar jadi peserta JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja). Pada kasus kecelakaan kerja misalnya, peserta ditanggung biaya perawatan dan pengobatan di RSU pemerintah kelas 1 sampai sembuh. Kalau meninggal di luar hubungan kerja, santunannya Rp 24 juta. Di luar BPJS TK mana ada pelayanan bagus seperti itu,” tandas Krisnadi. Ia yakin masyarakat sangat terbantu oleh BPJS TK, baik pekerja formal maupun informal. Keterlibatan dan partisipasi dari pemerintah di daerah maupun perusahaan harus digalang. “Saya yakin masyarakat akan antusias terhadap program pemerintah yang memberikan perlindungan seluas-luasnya terhadap masyarakatnya. Hanya masih banyak tokoh masyarakat bahkan pejabat pemerintahan di daerah yang belum cukup memberikan sosialisasi kepada warganya,” sambungnya.

Pilot Project Nasional

Karena kinerjanya yang membanggakan, BPJS TK Gianyar dijadikan pilot project (percontohan) inventarisasi piutang iuran. Bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Prov. Bali, percontohan secara nasional ini untuk memberikan gambaran tentang kepatuhan dan disiplin peserta dalam membayar iuran (lancar, kurang lancar, macet aktif, macet non aktif dan kontigensi). “Kami menjadi percontohan bagi kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia,” papar Krisnadi. Saat ini BPJS TK Gianyar sedang giat mengejar target 35 % perusahaan baru dari potensi perusahaan sekitar 2700 perusahaan menengah ke atas yang belum menjadi peserta BPJS TK. “Ini yang kami kejar termasuk kerjasama dengan BNI dan BRI yang tinggal realisasi saja sehingga akhir tahun 2017 ini, cita-cita meraih juara I nasional kategori pertumbuhan kepesertaan (kinerja) bisa dicapai,” ucap Krisnadi optimis. (awm)