BPBD Badung Gelar Lokakarya Desa Tangguh Bencana

Sosialisasi fasilitasi ketangguhan masyarakat (pembentukan desa tangguh bencana) di Badung, Jumat (23/9) di Puspem Badung.
Sosialisasi fasilitasi ketangguhan masyarakat (pembentukan desa tangguh bencana) di Badung, Jumat (23/9) di Puspem Badung.

 
(Baliekbis.com), Pemerintah Kabupaten Badung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan langkah-langkah dan program kegiatan dalam upaya pengurangan risiko bencana di masyarakat. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi/lokakarya fasilitasi ketangguhan masyarakat (pembentukan desa tangguh bencana) di Badung, Jumat (23/9) di Puspem Badung. Kegiatan tersebut dibuka Sekda Badung diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung Dewa Made Apramana serta dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya, SKPD terkait serta para peserta.

Dalam sambutannya Dewa Apramana menekankan bahwa pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat merupakan proses pengelolaan risiko bencana yang melibatkan secara aktif masyarakat yang beresiko, dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya. Desa tangguh bencana merupakan desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan jika terkena bencana.

Berkaitan dengan hal tersebut, upaya dari Pemkab Badung dalam hal ini BPBD Badung telah mengambil langkah-langkah seperti, memasang sirine peringatan dini 5 buah, bekerjasama dengan forum PRB dan Pusdalops Provinsi Bali, membuat peta evakuasi tsunami di 18 desa/kelurahan dan peta rawan bencana tanah longsor, pemasangan papan informasi serta rambu-rambu tanah longsor di Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi. “Yang tidak kalah pentingnya kerjasama kami dengan dunia usaha, khususnya hotel yang memiliki gedung 3 (tiga) lantai ke atas, kami mengadakan MoU untuk evakuasi vertikal. Disamping sosialisasi kepada siswa, aparatur pemerintah dan masyarakat. Untuk itu peran serta masyarakat dan aparatur pemerintah sangat kami butuhkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi bencana,” jelasnya.
Menurut Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya selaku Ketua Panitia, lokakarya desa tangguh bencana ini bertujuan untuk mengenalkan program ketangguhan masyarakat kepada pemangku kepentingan ditingkat Kabupaten terkait kebencanaan. Selain itu, mendorong ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi. Mendorong sinergi dan integrasi seluruh program di desa yang dilaksanakan oleh kementerian, lembaga, organisasi non pemerintah dan lembaga swasta. Serta meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam melaksanakan upaya pengurangan risiko bencana.

“Sasaran kegiatan ini adalah pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten, dunia usaha dan masyarakat Badung sebagai acuan bagi pengelola kegiatan pengurangan risiko bencana,” jelasnya. Lokakarya sehari ini diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari unsur BPBD Provinsi Bali, SKPD terkait, BPBD Badung, Camat Petang, Universitas Udayana, dunia usaha, perwakilan masyarakat desa serta fasilitator. Tenaga pengajar dari Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Kepala BPMD dan Pemdes Badung serta BPBD Badung. (ist)