BMPS Bali Berharap BOSDA Disalurkan untuk Sekolah Swasta

(Baliekbis.com), Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali Gede Ngurah Ambara Putra berharap pemerintan memperhatikan sekolah swasta terutamanya sekolah swasta tidak mandiri di bawah naungan yayasan lewat Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), baik itu nantinya menyalurkan guru negeri maupun anggaran.

Tujuan disalurkan BOSDA untuk sekolah swasta tidak mandiri ini tidak lain adalah untuk menjadikan sekolah yang berkeadilan. “Jangan hanya sekolah negeri saja terlalu mendapat perhatian, mustinya sekolah swasta tidak mandiri ini juga diperhatikan oleh pemerintah,” kata Ngurah Ambara, Rabu (15/6) di Denpasar. 

Bahkan terkait lulusan peserta didik dari tamatan SMP yang akan mencari sekolah SMA/SMK, hendaknya pemerintah jangan terlalu memperhatikan pada lulusan yang dicari saja. Namun harus semua lulusan juga diperhatikan sama.

Dimana tamatan SMP kelulusanya sebanyak 66 ribu siswa, dan pemerintah sendiri berfokus hanya pada 45 ribu siswa saja yang akan ditampung di sekolah negeri. “Nah sisanya lagi 21 ribu siswa kemana. Kan mesti bisa mendapat perhatian sama juga,” ujarnya.

Karena di sekolah swasta bantuan yang diterima tidaklah sama seperti di sekolah negeri, baik tenaga kependidikan, gaji pegawai atau lainnya. “Sedangkan di sekolah swasta hanya mendapat bantuan yang sangat kecil. Itupun di luar bantuan tenaga kependidikan. Jadi pemerintah jangan terfokus pada 45 ribu siswa saja, namun perhatikan 21 ribu siswa dari 66 ribu lulusan SMP,” terangnya.

Terkait kuota rombongan belajar (rombel) hendaknya ditetapkan sesuai ranahnya kapasitas yakni setiap rombel kalau bisa tetap dimaksimalkan 36 siswa atau kalau bisa 30 siswa.

“Jika terlalu dipaksakan lebih tentu kasian buat sekolah swasta yang kekurangan siswa nantinya. Ini juga demi memajukan dunia pendidikan. Dimana sekolah negeri dan sekolah swasta harus terus beriringan dan sejalan demi melahirkan generasi muda bangsa yang cerdas ke depannya,” ujarnya. 

Sembari menyampaikan terkait kedisiplinan para siswa di masing-masing sekolah tentu harus diterapkan untuk mengantisipasi kenakalan para siswa. “Caranya bisa melalui pendidikan bela negara dengan menggandeng instansi terkait seperti Polisi dan TNI,” imbuhnya.

Ngurah Ambara menambahkan untuk bisa meningkatkan mutu dan kualitas di sekolah swasta, pihaknya menyarankan agar pihak sekolah yang terkait bisa ke depannya menggandeng perusahaan yang ada untuk kerja sama.

“Sehingga ketika para siswa lulus dari SMA/SMK bisa langsung bekerja. Begitu juga terkait pendidilan kewirausahaan juga tetap bisa diberikan untuk memberikan pemahaman tentang arti dan makna dalam menentukan dunia kerja nantinya,” tambahnya. (sus)