Blusukan di Pasar Sayan, Rai Mantra Makan Bubur Bersama Pedagang

(Baliekbis.com), Blusukan Calon Gubernur Bali nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra ke pasar-pasar kembali menjadi pusat perhatian, karena banjir dukungan pedagang dan masyarakat. Kali ini calon gubernur yang berpasangan dengan cawagub I Ketut Sudikerta ini blusukan bersama Tim Pemenangan Mantra-Kerta Kabupaten Gianyar, diantaranya Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Gianyar Made Dauh Wijana dan Ketut Mariana, beserta Ketua DPD NasDem Gianyar Made Kariasa dan Wakil Ketua DPD Demokrat Bali Nengah Pringgo. Tiga pasar tradisional di Gianyar dikunjungi Rabu (11/4).

Kunjungan diawali di Pasar Tradisional Desa Pakraman Sayan, Rai Mantra didamping tim pemenangan dari KRB langsung menyapa para pedagang sayur-mayur, kuliner, aneka buah serta pedagang kain dan pakaian. Di pasar ini rombongan juga menyempatkan diri untuk sarapan pagi bersama Nyoman Laci, salah satu pedagang bubur yang sudah berjualan di Pasar Sayan selama 5 tahun, asal Banjar Sindu, Desa Sayan, Ubud. Pedagang Tahu, Putu Ariani dan pedagang buah Dewa Ketut Carma menyambut hangat kedatangan Calon Gubernur Bali Rai Mantra, karena dinilai sebagai tokoh jujur, bersih dan karismatik.

Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana sangat bangga melihat sambutan hangat masyarakat atas kehadiran Rai Mantra di Pasar Sayan. Sosok Walikota Denpasar dua periode ini benar-benar dekat dengan pedagang utamanya di pasar tradisional. Perhatian Rai Mantra terhadap upaya revitalisasi pasar di Denpasar dinilai telah mampu memberdayakan pedagang dan sudah sangat layak bila konsep ini diterapkan di seluruh pasar tradisional di Bali.

Pasar tradisional yang dibangun Rai Mantra benar-benar harus didukung pembangunan infrastruktur, manajemen dan penataan serta dari sisi sumber daya manusia. “Keberhasilan Rai Mantra menciptakan sistem pengelolaan pasar melalui revitalisasi dan standarisasi telah mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional. Ini juga menjadi strategi besar bila ingin pasar tradisional berdaya saing dan mampu menekan pertumbuhan pasar modern,” papar Dauh.

Kunjungan kedua menuju Pasar Umum Sukawati, di sini Rai Mantra juga dielu-elukan pedagang, karena hadir sebagai sosok calon pemimpin karismatik. Kunjungan terakhir dilakukan di Pasar Seni Sukawati, rombongan Tim Pemenangan Mantra-Kerta dari KRB juga menelusuri setiap lorong yang penuh dengan tumpukan kerajinan, aneka lukisan, kain dan baju. Para pedagang terlihat tak asing lagi dengan kehadiran sosok calon gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang kerap tampil di televisi dengan gaya blusukannya. Dauh Wijana menjelaskan kunjungan Rai Mantra ke Pasar Seni Sukawati untuk berinteraksi langsung dengan pedagang, sekaligus mendengarkan aspirasi serta keluhan.

Turunnya sosok Rai Mantra ke tengah-tengah pedagang ini juga bertujuan untuk mengakhiri kesan bahwa kondisi Pasar Seni Sukawati yang selalu menjadi menarik sebagai janji di tahun politik pemilihan kepala daerah. “Rai Mantra ingin lihat langsung Pasar Seni Sukawati apakah bisa direvitalisasi atau harus direlokasi seperti harapan yang sempat muncul. Dengan melihat data secara langsung bagaimana tingkat penjualan yang dikatakan terus menurun sehingga mampu diprediksi kemungkinan kalau dikembangkan. Ini pentingnya calon gubernur turun, karena Rai Mantra dikenal piawai melakukan revitalisasi pasar,” papar Dauh Wijana. (nwm)