Blusukan di Gianyar, Pedagang Minta Mantra-Kerta Benahi Pasar Tradisional

(Baliekbis.com), Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta melakukan blusukan di beberapa pasar tradisional Gianyar, Senin (21/5). Dua pasar tradisional yang dipilih adalah Pasar Medahan dan Pasar Keramas, Gianyar. Dalam blusukan ke dua pasar tradisional tersebut, Sudikerta didampingi Sekretaris DPD Gerindra Bali Wayan Wiratmaja, para pengurus dari DPD 2 Golkar Kabupaten Gianyar, Perwakilan Tim KRB baik dari Bali maupun dari Gianyar serta para relawan. Turut hadir pula Calon Bupati Gianyar Tjokorda Kertiasa (Cok Ibah) yang ikut blusukan mendampingi Sudikerta ke Pasar Tradisional.

Cawagub dari Partai Golkar Bali ini menyadari bahwa pasar tradisional merupakan pusat kegiatan ekonomi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Dan pemilih terbanyak itu berada di pasar tradisional. Itulah sebabnya, meski dengan kondisi yang kurang fit serta hujan, Sudikerta tetap semangat menyambangi pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja di pasar-pasar tersebut. Untuk lebih dikenal warga, Sudikerta juga ikut berbelanja berbagai bahan pokok. Hasil belanjaanya dibagikan langsung kepada masyarakat kecil yang kebetulan lewat di pasar atau yang sedang berbelanja.

Dalam interaksi dengan para pedagang, Sudikerta menjelaskan jika pasar tradisional merupakan salah satu program unggulan dari pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Dalam program tersebut, revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern merupakan salah satu program yang akan dikerjakan bila Mantra-Kerta terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur nanti. Melihat kondisi pasar yang kurang tertata, ke depannya pasar-pasar tradisional tersebut akan ditata dan diperbaharui infrastrukturnya sebagaimana yang telah diprogramkan di dalam Nawacandra agar pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern dan pembeli serta pedagang merasa nyaman melakukan transaksi pada pasar tersebut. “Kita ingin agar pasar tradisional harus bersaing dengan pasar modern. Infrastrukturnya tertata, barangnya berkualitas, harganya terjangkau, dan SDM pedagangan pun terus ditingkatkan.

Karena apa? Karena pengunjung pasar tradisional itu lebih banyak dari pasar modern. Umumnya mereka itu berasal dari kelas menengah ke bawah. Ini yang harus diprioritaskan oleh pemerintah,” ujarnya. Salah satu pedagang daging, Putu Lionk mengeluhkan infrastruktur pasar yang belum optimal. Ia mengharapkan pula agar infrastruktur pasar tersebut lebih cepat diperbaharui supaya pedagang lebih betah di pasar. “Kami berharap setelah Mantra-Kerta terpilih agar infrastruktur ditata dengan segera. Supaya kami para pedagang LP merasa lebih nyaman untuk berdagang,” harapnya.(nwm)