BI Provinsi Bali Bantu Korban Bencana Gempa Bumi Lombok

(Baliekbis.com), Sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7.0 SR di Lombok pada 5 Agustus 2018 telah tercatat lebih dari 670 gempa susulan yang terjadi. informasi terkini menunjukkan kembali terjadi gempa berkekuatan 7.0 SR dengan pusat epicenter di Lombok pada 19 Agustus 2018.

Kejadian tersebut berdampak terhadap wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Bali berupa korban jiwa dan kerusakan bangunan. Sehubungan hal tersebut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah memberikan bantuan secara langsung baik untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdampak langsung maupun di Bali.

“Di wilayah kerja KPw BI Provinsi Bali bantuan diperuntukkan bagi fasilitas publik yaitu rumah ibadah yang mengalami kerusakan cukup parah,” ujar Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana didampingi Deputi Direktur KPw BI Provinsi Bali Azka Subhan di sela-sela acara OSBIM (Obrolan Santai Bank Indonesia Bersama Media), Rabu (12/9) malam di Denpasar.

Adapun bantuan untuk rumah ibadah diberikan kepada Pura Kawitan Batur Pande Tonja di Br. Tega Desa Tonja Kec. Denpasar Utara Kota Denpasar sebesar Rp 40 juta dan Masjid Nurul Mubin di Tibulaksasak Bukit Karangasem sebesar Rp 45 juta.

Sedangkan bantuan langsung yang diberikan KPw Bl Provinsi Bali kepada Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni sarung, pampers, baju anak-anak,
pakaian dalam dan pompa air purifier. Juga bantuan makanan (abon dan sarden) serta makanan bayi (susu & makanan padat).

Bantuan tersebut telah disalurkan bersamaan dengan bantuan dari Bank Indonesia Kantor Pusat Jakarta yang dilakukan secara simbolis oleh Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi pada Tanggal 16 Agustus 2018 di Lombok. Bantuan diberikan dalam bentuk penyediaan air bersih dan sarana MCK di 26 posko pengungsi pada 11 dusun di Desa Gondang, penyediaan tenaga dokter/paramedis, obat-obatan serta program trauma healing dengan mendirikan pos kesehatan dan trauma healing, serta penyediaan stok kebutuhan pengungsi seperti bahan makanan dan nonbahan makanan dengan mendirikan 2 pos gudang logistik atau dapur umum.

Ditambahkan CIK sapaan akrab Causa Iman Karana, penyaluran bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian Bank Indonesia untuk meringankan beban masyarakat korban bencana gempa. Dalam hal ini pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat korban gempa melalui Identifikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait. Hal tersebut sejalan dengan Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi NTB No. 360-05 Tahun 2018 tentang Pembentukan Posko dan Pembagian Tugas Organisasi Perangkat Daerah, Instansi Vertikal dan BUMN dalam Penanggulangan Gempa Bumi di Pulau Lombok.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi di masyarakat pasca bencana, Bank Indonesia juga tetap melayani kegiatan penarikan dan setoran tunai perbankan maupun transaksi non tunai untuk memastikan kegiatan sistem pembayaran tetap bagaian lancar dan memastikan terpenuhinya kebutuhan uang masyarakat dalam pecahan dan jumlah yang cukup. (bas)