BI Kumpulkan 60 Hasil Riset Terbaik untuk Dukung Rumusan Kebijakan

(Baliekbis.com), Bank Indonesia (BI) telah menyeleksi 180 hasil riset para ahli di Indonesia maupun internasional. Hasil riset terbaik nantinya akan dijadikan rumusan untuk mendukung kebijakan BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo didampingi Kepala BI Institut Dr. Solikin M. Juhro dan Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan hal itu dalam jumpa pers di sela-sela International Conference and Call for Papers (12th BMEB International Conference and Call for Papers), Kamis (30/8) di Kuta.

Dikatakan ada 180 hasil riset yang masuk tetapi hal itu belum semua memenuhi standar internasional. Setelah diseleksi ada 60 paper terbaik yang memenuhi standar internasional dan 36 di antaranya merupakan karya Indonesia dan 24 internasional.

“60 paper terbaik ini yang akan kita
publikasikan dalam Buletin of Monetery Economics and Banking (BMEB). Jadi perumusan kebijakan didasari hasil penelitian internasional,” jelas Perry. Dalam konferensi ke-12 ini, BI yang bekerja sama dengan Asia Pacific Applied Economics Association (APAEA) mengangkat tema “Menjaga Stabilitas dan Memperkuat Momentum Pertumbuhan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Keuangan Global”.  Tema ini sejalan dengan kondisi ekonomi global saat ini.

Dikatakan Perry, Indonesia dan negara-negara berkembang tengah mengalami ketidakpastian keuangan global yang menghambat pertumbuhan ekonominya. Ada sejumlah poin penyebabnya yakni ekonomi beberapa negara masih bertumpu pada Amerika Serikat.

Juga adanya pengaruh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika menyebabkan investor menarik dananya dari negara- negara berkembang dan menaruhnya di Amerika yang kini semakin menguat dolarnya. “Adanya ketegangan perdagangan antara Amerika dengan Cina, Eropa dan sejumlah negara juga menimbulkan ketidakpastian dan dampaknya ekonomi global jadi tidak pasti,” tambah Perry.

Untuk menjaga stabilitas dan memperkuat pertumbuhan ekonomi maka harus dilakukan penguatan ketahanan ekonomi nasional. Menurutnya pemerintah telah melakukan sejumlah langkah kebijakan suku bunga, mendorong pertumbuhan kredit, termasuk meningkatkan ekspor dan pemasukan devisa melalui pariwisata. (bas)