Besar Bersama Luwes Gallery, Karya dan Pengabdian Nyata IWAPI Bali untuk UMKM

(Baliekbis.com), Kehadiran Luwes Gallery yang berlokasi di Gedung KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga), Jalan Tukad Batanghari XIC, No.17, Denpasar mengusung misi mulia untuk bersama-sama menguatkan dan membesarkan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Bali menuju go global dan juga go digital.

Luwes Gallery yang diinisiasi DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini dan dibuka bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, Sabtu (22/12/2018) ini akan menjadi semacam etalase dan “rumah pameran” bagi produk-produk UMKM di Bali. 

Salah satu pencetus dan koordinator Luwes Gallery Dian Retmawati mengajak para pelaku UMKM Bali untuk memasukan produknya ke Luwes Gallery ini. Sebab tempat ini terbuka tidak hanya untuk pelaku UMKM anggota IWAPI Bali tapi bagi semua pelaku UMKM di Bali. Terutama bagi mereka yang belum punya toko sendiri

“Syaratnya mudah, tinggal menjadi anggota KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga). Keuntungannya juga lebih banyak dengan menjadi anggota koperasi,” ujarnya didampingi Ni Nyoman Sariani yang juga salah satu pencetus Luwes Gallery.

Luwes Gallery tidak menargetkan hingga berapa jumlah UMKM yang akan diajak bergabung sebab fasilitas ini memang terbuka bagi seluruh pelaku UMKM Bali.  Namun produk UMKM yang bisa masuk ke Luwes Gallery harus memenuhi sejumlah kriteria. 

Diantaranya produknya layak dan menarik, selalu mengedepankan inovasi, fleksibel dan tidak kaku serta tidak canggung dengan perubahan. “Kami juga akan terus berikan pembinaan sehingga produk UMKM yang bergabung di Luwes Gallery layak dijual tidak hanya di Bali tapi seluruh Indonesia bahkan masuk ke pasar ekspor,” imbuh Dian Retmawati.

Selain menjadi tempat display, Luwes Gallery juga akan membantu pemasaran produk-produk UMKM ini dan memperkenalkannya ke luar Bali.

Sebelumnya beberapa UMKM juga diajak ikut Trade Expo di Jakarta yang merupakan program besar pemerintah RI. 

Lalu nanti akan dibawa ke Inacraf yang merupakan event terbesar di Indonesia yang akan memamerkan produk unggulan kerajinan dan batik dari seluruh pelosok Indonesia.

 “Kami ingin agar orang-orang terbiasa dan mengenal Luwes Gallery. Kami juga lakukan pemasaran online seperti lewat Instragram, Facebook, ataupun e-commerce, selain rutin ikut event pameran di Bali dan luar Bali,” terang Dian Retmawati.

Di tahap awal, ada 11 produk pelaku UMKM Bali yang sudah masuk di Luwes Gallery ini. Meliputi produk kerajinan tangan (handycraft), fesyen, alat kecantikan (kosmetik), kuliner dan lainnya. 

Mereka yakni Nadya  Fashion, Lurikoe (fesyen) A&A Studio Architect and Interior Designer, UD.Sedana Interior dan Hotel Suplier, PT Cantik Gemilang  Sejahtera, WW Bakery (oleh-oleh khas Bangli), Beelbe, Myra Simple Collection (fesyen), DuaBe, KIND poleng dan Blesstea (olahan teh).

“Di awal memang baru 11 UMKM. Tapi nanti mereka menjadi penggerak dan akan mengajak lebih banyak UMKM lainnya untuk bergabung di Luwes Gallery ini,” ungkap Ketua DPD IWAPI Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.

Menurut Tini Gorda, Luwes Gallery  nanti memiliki sejumlah program kerja seperti mencari mitra kerja untuk menunjang pameran produk UMKM Bali. Kedua, mencari embrio-embrio UMKM potensial untuk kemudian bisa dibina dan didukung dalam memperbesar skala usahanya. 

Ketiga, juga menciptakan akses dan jejaring pemasaran baik secara konvensional maupun online sehingga juga produk UMKM Bali bisa go digital dan go global.

Transformasi IWAPI Berkarya untuk UMKM Bali

Tini Gorda yang juga Ketua Umum Forkomwil Puspa Provinsi Bali ini peluncuran Luwes Gallery ini merupakan bagian inovasi dan transformasi yang dilakukan IWAPI dalam upaya dan pengabdiannya berkarya untuk UMKM Bali.

“Inovasi ini kami harapkan menjadi salah satu jawaban untuk menguatkan pelaku UMKM Bali dalam menghadapi tantangan yang ada,” tegas Tini Gorda yang juga Ketua Yayasan Perdiknas (Perkumpulan Pendidikan Nasional) itu.

 IWAPI juga bergerak dari hulu ke hilir untuk membangun UMKM Bali.  “Kami tidak hanya ingin melahirkan lebih banyak UMKM tapi juga wirausaha yang berkesinambungan. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan, bantuan modal, akses pemasaran dan lain-lain,” terang Tini Gorda yang juga Ketua BKOW (Badan Kerja Sama Organisasi Wanita) Provinsi Bali itu.

Sebelumnya IWAPI Bali juga telah melakukan transformasi organisasi sesuai visi misi dengan melahirkan berbagai progam inovasi. Misalnya, pada tahun 2015 telah membentuk klinik konsultasi bisnis. 

Ini menjadi wadah bagi para anggota IWAPI dan juga pelaku UMKM Bali untuk bertanya tentang solusi atas masalah-masalah bisnis dalam menjalankan usaha. (wbp)