Bertempat di Bokashi Farm, Komunitas SemPol Gelar Bazaar Tingkatkan Kreativitas Seni

(Baliekbis.com), Seniman Polos (SemPol), sebuah komunitas yang beranggotakan ribuan anak-anak muda di Kota Denpasar dan sekitarnya, menggelar Bazar di Bokashi Parm  Jl. Waribang Kesiman, Denpasar Timur selama tiga malam, 16-18 Januari 2020 sebagai upaya meningkatkan kreativitas seni anak-anak muda.

“Anak-anak muda yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dalam kegiatan Bazar tidak melibatkan nama sekolah, namun sepenuhnya mendukung proses belajar mengajar di sekolah yang berkaitan dengan aktivitas seni, baik tabuh dan tari,” kata I Gede Oka Janardana selaku ketua panitia, Sabtu malam (18/1).

Kegiatan ini digelar setiap tahun secara rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seni, disamping menggali dana untuk meringankan biaya dalam  menggarap sebuah pementasan seni tabuh maupun tari Bali.

Kepanitiannya bazaar SemPol yang ke-8 kali ini melibatkan 130 orang, pria dan wanita yang seluruhnya merupakan siswa kelas III SMA yang akan mengikuti ujian akhir dan mementaskan sebuah garapan seni secara perorangan dan kelompok.

“Pihak panitia mencetak kupon bazar yang kemudian dijual kepada para alumnus SemPol yang telah tamat terdiri atas delapan angkatan sejak tahun 2012, setiap angkatan rata-rata 150 orang. Kupon juga dijual kepada masyarakat umum dan syukur kupon habis terjual,” ujar Oka.

Panggung pementasan serta 450 kursi dan meja panjang itu ditata sedemikian rupa, unik dan menarik dengan konsep hutan rimba, karena lingkungan di Bokashi Farm sangat mendukung yakni arealnya luas serta pepohonan yang rindang. Bokashi Farm yang juga dikenal Pak Oles Green School merupakan kebun  Percontohan Tanaman Obat Bokhasi Farm PT. Karya Pak Oles Tokcer (KPOT).

Kawasan strategis yang mudah dijangkau itu fungsinya satu sama lain saling mendukung, hampir tidak pernah sepi dari kunjungan masyarakat, pelajar maupun wisatawan karena tempat itu berfungsi ganda. Selain  tempat rekreasi juga untuk studi banding bagi pelajar dan mahasiswa.

Fungsi utamanya sebagai kebun percontohan tanaman obat  kini mendapat perhatian sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang mengajak siswa-siswinya berkunjung ke tempat tersebut untuk mengenal aneka jenis tanaman.  Hal itu sejalan dengan usaha Bokashi Farm yang lebih mengintensifkan usaha dengan program pendidikan berbasis lingkungan  yakni Pak Oles Green School (POGS) yang  menjadi pusat perhatian sebagai studi banding para pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia.

Oka menjelaskan, puluhan panitia sebelumnya bergotong royong untuk menyulap Bokashi Farm menjadi sebuah panggung pementasan dengan konsep hutan rimba yang lestari, serasi dan terpadu dengan spanduk ukuran besar, yang sepenuhnya hasil garapan panitia yang masih duduk di kelas tiga sebuah  sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Denpasar.

Pada malam pertama (16/1) disuguhkan pementasan musik dan band diiringi dengan lagu-lagu melibat anggota Seniman Polos yang masih duduk di kelas tiga sebuah SMK, menyusul hari kedua (17/1) juga musik, band dan alunan lagu, namun yang pentas lain dengan hari pertama. Demikian pula hari ketiga (18/1) yang merupakan puncak  kegiatan bazar  menyuguhkan  musik, band, alunan lagi serta joged, sebuah tari pergaulan yang mendapat perhatian besar dari pengunjung.

Bazaar SemPol tahun ini dinilai cukup sukses berkat dukungan dan peranserta semua pihak, khususnya penanggungjawab Bokashi Farm Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Yoyok yang telah memberikan bantuan dan berbagai kemudahan sehingga semua rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

Selama delapan kali kegiatan bazaar SemPol semuanya dilaksanakan di Bokashi Farm, karena tempatnya yang strategis, mudah dijangkau, arealnya sangat luas serta tempat parkir yang memadai. Kegiatan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan di masa-masa mendatang, sehingga kreativitas seni anak-anak muda di Kota Denpasar dan sekitarnya tetap berkembang. (ist)