Berlakunya PSBB, Pak Oles Putuskan Tidak Terbitkan Koran

(Baliekbis.com), Direktur Utama PT Karya Pak Ole Tokcer Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr menutuskan untuk  tidak menerbitkan Koran Pak Oles sementara waktu. Itu terpaksa harus dihentikan sementara karena SPG di sejumlah cabang tidak bisa menjual bebas dan bahkan terhenti total seperti di Jakarta dan Jawa Barat akibat pemberlakuan aturan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).  Saat ini, fokus dan tetap menyajikan informasi secara online, baik Koran Pak Oles, Pakoles.com, instagram dan facebook.

Keputusan itu diambil dalam rapat yang dihadiri jajaran manajemen Wakil Direktur Perusahaan,  Ir. Haji Agus Urson Hadi Pramono, Manajer Produksi, Ni Made Lidyawati, Manajer Keuangan, Ni Ketut Tisnawati dan tim kreatif. Ia mengatakan, Koran Pak Oles yang terbit setiap bulan dengan oplah 10.000 eksemplar itu disebar ke sejumlah cabang di berbagai daerah di Indonesia secara gratis. Koran Pak Oles dinilai sangat efektif sebagai sarana promosi produk-produk herbal yakni Minyak Oles Bokashi (MOB), produk madu, produk kecantikan Bali Stuti, pupuk Bokashi Kotaku dan pupuk cair  Effective Microorganisme (EM4). Sales Promation Girls (SPG) atau tim pemasaran di masing-masing kantor cabang di Indonesia memasarkan produk perusahaan  berbasis obat-obatan tradisional sambil menyebarkan koran gratis sejak bulan September 1999 atau 21 tahun silam.

“Koran Pak Oles yang telah terbit selama 21 tahun itu secara berkesinambungan setiap bulan itu, kini  terpaksa harus dihentikan sementara karena kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan di tengah mewabahkan virus Covid-19 yang melanda Indonesia dan dan berbagai negara,” ujar Pak Oles.

Dalam rapat tersebut  juga diputuskan beberapa hal penting yakni membentuk team buzzer untuk melakukan promosi secara online lewat media sosial seperti instagram dan facebook, mengaktifkan website Pakoles.com serta team kreatif media. Semua itu diharapkan bisa menjadi media promosi di tengah terus mewabahnya Covid-19. Koran Pak Oles siap beredar lagi usai pandemic Covid-19 di Indonesia. (ist)