Berat, Geser Pembangunan ke Bali Utara

(Baliekbis.com), Upaya pemerataan pembangunan ke wilayah Bali Utara yang belakangan ini sempat ramai dibicarakan tampaknya memerlukan waktu dan perjuangan yang tidak ringan. Pasalnya selama ini berbagai fasilitas telanjur numplek di Bali Selatan. “Kalaupun ada rencana pengembangan ke Bali Utara seperti pembangunan bandara, apa nanti ada investasi yang mau ke sana seperti halnya di Bali Selatan,” ujar Viraguna Bagoes Oka dalam perbicangan ringan, Senin (13/11) di kawasan Gatsu Denpasar. Menurut mantan Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali ini, upaya pengembangan ke utara untuk memecah kepadatan di Bali Selatan memang langkah yang bagus. Namun ini memerlukan waktu lama sebab infrastruktur di utara masih sangat terbatas. “Beda dengan Bali Selatan yang selama ini memang diincar investor,” ujarnya. Karena itu Viraguna mengingatkan rencana pembangunan bandara di Bali Utara (Buleleng)  perlu diperhitungkan lebih matang lagi. Sebab dari hasil feasible study belum menguntungkan. “Costly, dan seberapa banyak investasi yang mau ke sana kalau melihat fasilitas yang masih belum memadai,” tegas dosen pasca sarjana Kajian Strategis Intelijen UI ini.

Menurut Viraguna, pembangunan dan investasi selama ini sudah telanjur numplek di selatan. Sehingga berbagai fasilitas tersedia di sana. Ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Membeludaknya investasi ke selatan ini juga tidak terlepas dari pengaruh politik pusat. “Harus diingat politik itu belakangan ini cukup dominan dan Bali menjadi salah satunya,” tambah Viraguna. Karena itu banyak fasilitas diarahkan ke selatan. Contohnya jalan tol. Meski dari sisi bisnis mungkin belum untung, tapi dari sisi lainnya dinilai harus dibangun. Jadi kuncinya ada di pusat. Sebagaimana diketahui sebagian besar dana pembangunan  jalan tol yang menelan Rp 4,8 triliun itu didanai dari APBN.  Berdasarkan informasi rencana pembangunan bandara di Buleleng belakangan ini tampak meredup. Terlebih Pusat belum menerbitkan penlok (penetapan lokasi) dimana bandara akan dibangun. Bahkan dalam sebuah pertemuan belum lama ini di Kantor Gubernur Bali, dua investor yang berencana menggarap pembangunan bandara masih belum satu suara terkait pembagian zona lokasi yang akan memanfaatkan laut, pantai dan daratan. Ditanya Bali lima tahun ke depan, Viraguna berharap Pilgub Bali yang sebentar lagi digelar diharapkan bisa melahirkan pemimpin yang jujur, tegas dan visioner. Sehingga bisa menata Bali lebih baik ke depannya.  “Jadi lahir pemimpin yang visioner tapi bisa diaplikasikan, jangan sekadar wacana,” ujarnya. (bas)