Benahi Pembangunan, Gus Adhi Ajak Pemuda Terjun ke Politik

(Baliekbis.com), Politik itu identik kejam, tidak transparan serta tidak satya wacana. Itulah potret politik Indonesia yang tergambar dalam benak sebagian pelajar saat ini.

Pelajar yang sebagian besar merupakan pemilih pemula ini melihat politik sebagai momok yang harus dijauhi, mereka menjadi apatis. Demikian mengemuka dalam kegiatan Pendidikan Politik dan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di SMA Negeri 7 Denpasar, Jumat, (7/9).

Sebelumnya kegiatan serupa juga digelar di kampus Politeknik Negeri Bali Jimbaran yang mendapatkan respon positif ratusan mahasiswa yang hadir.

Kegiatan pendidikan politik ini terselenggara atas kerja sama Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golongan Karya A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi dengan SMA Negeri 7 Denpasar.

Pemuda menurut Gus Adhi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang pembangunan. Tiga peran utama pemuda yaitu sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan.

“Peran pemuda tersebut di atas merupakan perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional,” ujar Gus Adhi.

Dikatakan adanya cara pandang pemuda terhadap politik tersebut memberikan alasan kuat untuk lebih memberikan pemahaman yang benar terkait politik melalui seminar dan pendidikan politik yang mengkhusus kepada segmen pelajar dan pemuda, seperti yang diselenggarakan di SMA Negeri 7 Denpasar.

Partisipasi politik pemuda ini sangat diperlukan agar kemunculan pemuda dalam kegiatan politik tidak hanya dengan bermodalkan pembaharuan secara fisik ataupun umur, namun cara pandang kaum muda yang terefleksikan oleh visi dan misi kepemimpinannya ke arah semangat perubahan.

Menurut Gus Adhi, dengan mengoptimalkan kemunculan kaum muda dalam politik serta dibarengi semangat perubahan yang diusung, efektivitas sistem multi partai yang merupakan realitas di Indonesia akan secara utuh terwujud.

“Kita inginkan keterlibatan pemuda dalam aktivitas politik secara menyeluruh, bukan hanya sebagai simbol regenerasi secara umur dan fisik. Namun secara lebih detail kepada gagasan ideologis pemuda seutuhnya,” tegas Gus Adhi.
Dalam pendidikan politik tersebut, respon pelajar sangat positif. (bas)