BEM UNR Gelar Seminar Peringatan Hari Sumpah Pemuda

(Baliekbis.com), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar menggelar seminar peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 dengan bertemakan “Peran pemuda dalam membangun bangsa serta merawat kebhinekaan dan menjaga nasionalisme”. Seminar dibuka Presiden BEM UNR, Endang Hastuty Bunga dengan menghadirkan narasumber yang terdiri dari narasumber PMKRI, PMK, dan Amanat Bali, Sabtu (27/10).

Endang Hastuty mengatakan, seminar kali ini diikuti oleh mahasiswa semester pertama, senat, dan BEM UNR. Peringatan hari Sumpah Pemuda melalui seminar ini buat mahasiswa semester pertama ini akan bisa memberikan manfaat dan nilai positif. “Karena melalui seminar ini juga bisa menambah wawasan tentang arti, maksud, dan tujuan dari peringatan hari Sumpah Pemuda terutamanya dalam menjalin persatuan dan kesatuan NKRI,” terangnya.

Endang Hastuty menambahkan, melalui seminar ini mahasiswa semester pertama akan banyak diberikan pemahaman tentang peringatan hari Sumpah Pemuda. Mestinya sebagai mahasiwa UNR bisa berbangga, sebab kampus UNR sendiri sudah dikenal dimana-mana, maka itu harus tetap menjalin kebersamaan dan saling menghargai. “Bahkan UNR seluruh mahasiswanya bebas dari narkoba. Karena tujuan utama UNR sendiri adalah bisa mendidik dan melahirkan mahasiswa yang berprestasi. Ini yang menjadi kebanggaan bisa kuliah di UNR,” tambahnya.

Sementara, Wakil Rektor III Dewa Made Karsa yang mewakili Rektor Dr. Drs. Nyoman Sura Aditanaya,M.Si. dalam sambutanya menjelaskan seminar peringatan hari Sumpah Pemuda sangat bermanfaat, khusus buat generasi muda harus terus bisa membangun bangsa demi terwujudnya cita-cita para pahlawan seperti pahlawan I Gusti Ngurah Rai yang terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan. “Bahasa Indonesia yang sudah menjadi suatu kemitmen bersama dalam NKRI harus terus digaungkan, baik di pendidikan formal maupun di pergaulan masyarakat,” jelasnya.

Pemuda diharapkan harus bisa mengisi diri dengan kecerdasan melalui peningkatan SDM dalam dunia pendidikan, sehingga kekayaan alam dan sumber daya manusianya bisa terus terjaga keutuhannya. Apalagi para pemuda menjadi salah satu ujung tombak kemajuan negara, maka itu harus tetap dijaga kesatuannya. “Sebagai pemuda NKRI jangan sekali-kali pernah berpikir ada perbedaan, baik rasa bathin maupun fisik. Karena hal tersebut merupakan sekat-sekat dan menjadi benih-benih menggagalkan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kesimpulannya Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman hidup dan harga mati bagi seluruh mahasiswa UNR serta pemuda lain dalam berbangsa dan bertanah air,” pungkasnya. (sus)