Bela Kepentingan dan Hak Warga Hindu, Forum Advokasi Hindu Dharma Dideklarasikan

(Baliekbis.com), Negara Republik Indonesia telah menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Namun dalam praktiknya masih dijumpai oknum-oknum yang tiada henti melakukan upaya-upaya memengaruhi bahkan mengubah keyakinan warga Hindu yang sudah jelas-jelas beragama dengan memanfaatkan ketidakberdayaan warga Hindu dari segi ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Berdasarkan keprihatinan terhadap kondisi tersebut, gabungan beberapa elemen warga Hindu seperti sulinggih, akademisi, tokoh agama, tokoh adat, dan mahasiswa mendeklarasikan berdirinya Forum Advokasi Hindu Dharma (FAHD) Jumat (1/6) di Hotel Puri Dalem Jl. Hang Tuah Denpasar.

Ketua Forum Advokasi Hindu Dharma (FAHD) dr. Wayan Sayoga menjelaskan forum ini mengkhusukan diri untuk melindungi dan melakukan advokasi untuk membela hak-hak dan kepentingan warga Hindu sehingga tradisi budaya dan way of life Hindu, serta martabat kemuliaan Hindu Dharma tetap terjaga.”Visi FAHD adalah menciptakan masyarakat Hindu yang sadar akan dinamika Dharma,” ujar Sayoga.  Adapun misinya adalah melakukan advokasi terkait dengan hak-hak dan kepentingan warga Hindu dalam arti kata yang seluas-luasnya, serta memberdayakan warga sehingga memiliki ketangguhan dan kesatuan yang kuat di atas landasan Dharma.

Adapun agenda-agenda jangka pendek forum ini adalah memantau dan mencegah konversi agama terhadap warga Hindu, serta berupaya mengembalikan korban konversi ke dalam Hindu Dharma dengan cara-cara yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai luhur.  FAHD juga memiliki agenda penting untuk menghentikan segala bentuk pelecehan simbol-simbol Hindu Dharma, termasuk perusakan tempat-tempat suci Hindu. “FAHD juga mendesak elemen masyarakat agar berupaya menghentikan segala bentuk serangan terhadap tokoh-tokoh yang mengusung hak-hak dan kepentingan warga Hindu,” imbuh Sayoga.

FAHD juga berupaya mendorong berbagai pihak agar posisi pimpinan lembaga-lembaga penting di Bali atau yang mewakili masyarakat Bali-seperti Gubernur, anggota DPR, DPD, DPRD dan sebagainya diisi oleh pejabat yang berkarakter Hindu Dharma yang kuat. Di saat yang sama, FAHD melihat pentingnya membangun kesadaran akan kesatuan, persatuan, dan persaudaraan seluruh warga Hindu dari berbagai daerah dan aliran kepercayaan.  “Karena tanpanya, segala upaya FAHD akan sulit tercapai,” tegas Sayoga.

Selain itu, FAHD akan berperan serta mendesak perbaikan segala bentuk kebijakan yang merugikan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Hindu Dharma serta hal-hal lain yang merugikan masyarakat Hindu dalam bentuk apa pun. “Dengan memegang teguh semboyan Satyam Eva Jayate, bahwa hanya kebenaranlah yang senantiasa jaya, FAHD mengajak segenap lapisan masyarakat Hindu untuk bersatu dan menegakkan nilai-nilai universal Dharma,”pungkas Sayoga.

Pengurus PHDI Bali  Putu Wirata Dwikora menyambut baik kelahiran FAHD ini sebagai bentuk kepedulian pada umat Hindu. Sebab, forum ini akan menambah jumlah “pasukan” yang membela kepentingan Hindu dan adat budaya Bali. Ia mengatakan sebenarnya Bali tidak kekurangan figur yang berjuang untuk Hindu dan adat budaya Bali. Apalagi dengan kehadiran berbagai forum seperti FAHD, Paiketan Krama Bali, dan forum lainnya. “Namun memang perlu sinergi dan semakin banyak tokoh-tokoh Hindu yang dilibatkan dalam forum seperti ini sehingga bisa berjuang bersama-sama,” tegas Wirata Dwikora. Sementara itu Ida Bhagawan Yogananda mengajak agar FAHD ini cakupan perjuangannya sampai seluruh Indonesia sehingga menyentuh seluruh umat Hindu di tanah air. “Forum seperti ini sudah saya mimpikan sejak 20 tahun lalu. Jadi mari gaungkan FAHD bukan hanya di Bali tapi ke seluruh Indonesia,” tegas Ida Bhagawan Yogananda lantas berpesan advokasi umat Hindu harus dilakukan secara sekala dan niskala. (wbp)