Bekraf dan AGI Rumuskan Pengembangan Industri Digital 2019

(Baliekbis.com), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menyelenggarakan Bekraf Developer Conference (BDC) 2018 dengan menghadirkan developer game dan aplikasi top Tanah Air. Acara tahunan yang telah dilaksanakan untuk ketiga kalinya ini sekaligus bertujuan merumuskan roadmap pengembangan industri digital 2019.

Developer ternama yang hadir diantaranya CEO Digital Happiness, Rachmad Imron, pencipta game horor DreadOut yang saat ini sedang dalam proses pembuatan film layar lebar. Hadir pula Junia Firdaus, mantan pengemudi ojek online yang saat ini telah menjadi Android Developer profesional.

Kehadiran para rockstar industri digital nasional dalam kegiatan yang difasilitasi oleh Deputi Infrastruktur Bekraf ini memaparkan tips jitu strategi bertahan di industri digital yang masih kurang ramah bagi developer pemula. Padahal, industri aplikasi, game, web dan IoT menawarkan potensi bisnis yang luar biasa.

“Indonesia adalah salah satu negara paling berpotensi sebagai negara produsen game bermutu. Penghasilan yang diperoleh Indonesia setiap tahun dari industri game mencapai Rp1 triliun. Itulah mengapa jumlah studio game di Indonesia juga semakin meningkat. Melihat potensi ini, game developer menjadi salah satu profesi yang sangat dicari,” tutur Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari, Minggu (2/12).

Acara ini diikuti 300 peserta yang terdiri atas student developer, indie developer, professional developer, top developer Indonesia, media serta pemerintah. Seluruh elemen tersebut diharapkan mampu bersinergi untuk menciptakan iklim industri digital Tanah Air yang produktif sehingga meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sinergi tersebut dirumuskan dalam sebuah rekomendasi yang akan menjadi acuan pengembangan industri digital nasional pada tahun 2019.

Bekraf Developer Conference 2018 merupakan puncak dari rangkaian penyelenggaraan Bekraf Developer Day (BDD) selama tahun 2018. BDD telah dilaksanakan di enam kota, yaitu Batam, Jayapura, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Yogyakarta.

Peserta terbaik dari rangkaian BDD turut ambil bagian dalam konferensi. Mereka diharapkan terinspirasi dari para developer top Tanah Air yang secara konsisten meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membangun produk aplikasi digitalnya secara jangka panjang meski sejumlah rintangan kerap menghadang.

Selain itu, pada konferensi ini pula, Bekraf menyerahkan bantuan pemerintah berupa paket sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada AGI. Bantuan yang diserahkan langsung oleh Deputi Infrastruktur ini difokuskan untuk pengembangan subsektor aplikasi dan game. Khususnya untuk membantu para developer lokal yang potensial untuk bersaing di tingkat global.

Pemerintah juga telah merumuskan cetak biru Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, di mana sektor tersebut selain diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi nasional, juga mampu menjadi sebuah identitas baru bangsa yang kreatif dan inovatif. (ist)