Bekerja Sama dengan Dirjen Bimas Hindu, GTS Institute Bali Gelar Diklat “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu”

(Baliekbis.com), GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali menggelar Progam Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu lewat diklat bertajuk “Mendidik Anak Suputra Dalam Kandungan Ibu” bekerja sama dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Drs. Ketut Widnya, MA, M.Phil, Ph.D.

Acara berlangsung di Auditorium Perdiknas Denpasar, Kamis dan Jumat, 5 dan 6 September 2019 dan dibuka Ketua Perdiknas Denpasar Dr. A.A. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos. M.Si, didampingi Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.

Acara ini diikuti ratusan peserta generasi muda dari kalangan pelajar SMA/SMK, mahasiswa, perwakilan STT se-Bali serta masyarakat umum yang langsung disambut antusias.

Ketua Perdiknas Denpasar Dr. AA. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos. M.Si., mengapresiasi dan mendukung penuh progam-program GTS Institute Bali. Sebab GTS Institute Bali membuka wawasan generasi muda para calon ayah dan ibu pendidikan agar mempersiapkan diri sejak awal untuk mampu mencetak anak suputra. “Ini tiket masuk untuk menyiapkan generasi emas 2045. Jadi kami dukung penuh progam-program GTS Institute Bali ini,” kata Eddy Gorda.

Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., mengungkapkan pihaknya bergerak cepat untuk mengeksekusi program unggulannya setelah diakomodir Dirjen Bimas Hindu Kemenag.

“Melalui progam ini kami ingin memutus mata rantai permasalahan anak. Dan kita hanya punya waktu 26 tahun lagi menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” ungkap Tini Gorda yang juga Ketua Umum BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali ini.

Materi dalam diklat ini diambil dari GTS Institute Bali tentang bagaimana mendidik anak suputra sejak dalam kandungan ibu. Ada delapan materi yang akan disampaikan dalam diklat dua hari ini dengan menghadirkan narasumber ternama dan ahli di bidangnya.

Pada hari pertama, materi “Tantangan Mendidik Anak Suputra Sebelum Lahir” disampaikan Dr. AA. Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos. M.Si, yang juga merupakan Ketua Perdiknas Denpasar.

Dilanjutkan dengan materi “Kelahiran Anak Suputra Suatu Harapan Mulia,” yang disampaikan Dr. I Gede Rudia Adiputra. Materi menarik lainnya mengenai “Proses Pendidikan Anak Suputra Sebelum dan Sesudah Lahir” dibawakan Dr. Ketut Sumadi, M.Par.

Peserta juga diajak memahami bagaimana menciptakan “Keluarga Bahagia” dengan tips-tips ampuh dan best practice dari Direktur Eksekutif GTS Institute Bali Dr. A.A.A. Ngr. Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.

Diklat dilanjutkan pada hari kedua dengan berbagai materi yang semakin menarik. Seperti materi “Pendidikan 1000 Hari Pertama Kehidupan” yang dipaparkan dr. I.A. Chandranita Manuaba SpOG(K).,M.M.

Materi menarik lainnya mengenai “Pengetahuan Tentang Kepribadian Calon Ayah dan Ibu” dibawakan oleh psikolog A.A. Ketut Sri Wiraswati, M.Psi. Selanjutnya “Pengetahuan Rumah Sehat dan Bahagia” dari  Ir. A.A.G.A. Indra Wirawan, M.M.

Sebagai materi pamungkas dan penutup, peserta diklat juga diajak memahami “Konsep Hindu tentang Anak Saputra” yang dipaparkan Dirjen Bimas Hindu Kemenag Prof. Drs. Ketut Widnya, MA, M.Phil, Ph.D., sekaligus menutup rangkaian acara diklat ini.

Dirjen Bimas Hindu mengapresiasi progam-program GTS Institute Bali terkait pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu. “Ini sangat sejalan dengan program di Kemenag,” puji Dirjen Bimas Hindu Kemenag Prof. Widnya.

Dirjen Bimas Hindu Kemenag mengakomodir progam diklat calon ayah dan ibu GTS Institute Bali karena sejalan dengan program-program Kemenag untuk penguatan fungsi-fungsi keluarga. Salah satu progam GTS Institute Bali dalam mempersiapkan calon ayah dan ibu ini dinilai merupakan program yang tepat untuk mencetak generasi emas 2045.

“GTS Institute Bali jadi salah satu yang di garda terdepan menyiapkan calon ayah dan ibu yang akan melahirkan generasi emas 2045,” ujarnya.
Progam GTS Institute Bali ini dianggap lebih awal mempersiapkan calon ayah dan ibu untuk mencetak generasi emas 2045.

“Kalau kami di Kementerian Agama yang dikuatkan kan keluarganya. Kalau di GTS Institute ini disiapkan calon ayah dan ibu. Ini kan lebih dalam lagi, lebih di depan mempersiapkan generasi emas,” pujinya.

“Ini yang penting calon ayah dan ibu disiapkan pendidikannya sehingga bisa melahirkan anak-anak yang suputra, yang moderat, moderasi bergama dan punya anak-anak yang tidak terpapar oleh radikalisme,” imbuhnya.

Sementara itu diklat yang baru pertama kali digelar dengan sinergi besama Dirjen Bimas Hindu dan berbagai pihak ini berlangsung sukses. Tim panitia acara di bawah pimpinan Tini Gorda juga telah bekerja keras menyukseskan acara. Mereka yakni A.A. Ketut Sri Wiraswati, M.Psi.,Desak Oka Netri, Gusti Agung Ayu Sukreni, S.E., Ni Nyoman Redini, S.E., dan Ni Putu Chika Meriyani. (bas)