BCA Gelar Kuliah Umum dan Serahkan Dana Beasiswa Rp 300 Juta Bagi Mahasiswa Berprestasi Universitas Udayana

(Baliekbis.com), Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mewujudnyatakannya melalui Solusi Cerdas BCA dalam bidang pendidikan mahasiswa. Melalui program Bakti BCA, terdapat 18 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang menerima dana beasiswa dengan nilai total Rp5,35 miliar dan Universitas Udayana menjadi salah satu perguruan tinggi penerima beasiswa Bakti BCA.

Beasiswa Bakti BCA senilai Rp 300 juta diserahkan secara simbolis oleh Kepala Pengembangan Bisnis BCA KCU Kuta Nyoman Juniadi Suastawan kepada perwakilan mahasiswa/i Universitas Udayana, dengan total penerima beasiswa sejumlah 39 orang di Denpasar, Jumat (22/11). Turut serta dalam acara seremoni yakni I Dewa Gede Oka, SE, Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana.

Nyoman mengatakan, menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang excellence dibentuk dari pendidikan di bangku sekolah hingga kuliah.  Pembangunan pendidikan menjadi tolak ukur kemajuan SDM suatu Negara. BCA yang memang fokus pada pemberdayaan SDM ingin menciptakan kualitas terbaik generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, BCA kian berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di Tanah Air melalui program Beasiswa Bakti BCA.

“Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia merupakan salah satu visi misi kami sebagai salah satu institusi perbankan swasta terbesar di Indonesia. Melalui program beasiswa ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan yang luas untuk meraih cita-cita anak muda Indonesia, tambah Nyoman. 

Beasiswa Bakti BCA dikembangkan sejak tahun 1999 dan ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun memiliki kendala finansial. Diharapkan beasiswa yang diterima para mahasiswa, termasuk mahasiswa Universitas Udayana ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan.

Pada tahun 2019, BCA memberikan beasiswa senilai Rp 5,35 miliar kepada 703 mahasiswa di 18 PTN. Dukungan yang diberikan tidak hanya berhenti pada dukungan materiil, melainkan BCA juga secara aktif  melengkapi mahasiwa dengan kemampuan soft skill yang dibutuhkan saat menempuh jenjang perguruan tinggi dan persiapan memasuki kerja. 

Beasiswa Bakti BCA sudah memasuki tahun ke-20 dan terus mengevaluasi dana yang diberikan. Tercatat pada tahun 2014 dana dialokasikan untuk program Beasiswa Bakti BCA senilai Rp3,8 miliar dan diserahkan kepada 18 perguruan tinggi negeri. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp4,1 miliar pada tahun 2015, Rp4,25 miliar pada tahun 2016 dan kembali ditingkatkan menjadi Rp4,45 miliar di tahun 2017.

Adapun jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa pada periode tahun ajaran 2014/2015 adalah sebanyak 481 mahasiswa, 554 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2015/2016, 587 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2016/2017, 636 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2017/2018, 629 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2018/2019.

Selain penyerahan beasiswa, BCA juga menggelar kuliah umum yang bertema Sukses Menghadapi Dunia Kerja  How to Become Successful Millenial in Todays Fast Paced World oleh Alvin Soleh, yang diikuti oleh sekitar 250 peserta. 

Nyoman menjelaskan bahwa revolusi industri 4.0 belakangan ini kian mendominasi berbagai bidang dan generasi muda harus siap menghadapi tantangan-tantangan ke depan. Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, ada beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah. Salah satunya harus melek teknologi.

Nyoman menambahkan, di era revolusi industri 4.0 sekarang ini diperlukan pelaksanaan up-skilling agar generasi muda dapat bersaing hingga kancah global. Oleh sebab itu, melalui program Bakti BCA Solusi Cerdas, BCA tidak hanya memberikan beasiswa, namun juga konsisten menggelar pelatihan dengan tujuan untuk memperlengkapi para mahasiswa dengan pengembangan diri. “Kami berharap Beasiswa Bakti BCA dan pelatihan yang diinisiasi dapat turut meningkatkan daya saing serta kualitas sumber daya manusia Indonesia,” tutup Nyoman. (ksa)