Banyak Pinangan, Rai Budiasa Mengaku Belum Ingin Nyaleg Lagi

(Baliekbis.com), Perburuan partai politik mencari figur caleg (calon anggota legislatif) untuk tarung di Pileg 2019 terus bergulir. Salah satunya mantan Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD l Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa yang ditawari nyaleg di sejumlah parpol. Namun, Rai Budiasa hingga kini belum memutuskan untuk maju di Pileg 2019. Mantan anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta ini mengatakan hingga saat ini masih tetap mengikuti perkembangan politik nasional dan daerah.

“Tawaran nyaleg di musim pemilu jelas mengalir, termasuk kepada saya. Sudah beberapa parpol menawari,” ujar Rai Budiasa di Denpasar, Rsbu (21/3) siang. Kata dia, saat ini semua parpol mencari figur. Baik rekrutmen kader. tokoh masyarakat, bahkan figur di parpol seberang. ” Bisa juga berburu di ‘kebun orang’ atau mendapatkan figur dari seberang yang bukan kader. Itu sudah hukum alam dalam dunia politik. Yang jelas saya belum putuskan nyaleg,” kata Rai Budiasa yang saat ini masih tetap di Partai Golkar ini. Dikatakan meski tidak menjadi anggota dewan tetap bisa berbuat untuk masyarakat. “Tidak hanya menjadi caleg saja kita berbuat untuk masyarakat. Nafas sebagai kader Golkar itu ya begitu. Nafas karya kekaryaan. Bukan berbuat ketika punya jabatan. Berkarya tidak hanya ketika duduk di legislatif saja,” tandas politisi asal Desa Melinggih Kelod Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Rai Budiasa sekarang mengelola Yayasan Yasa Putra Sedana Kabupaten Gianyar yang bergerak di bidang seni dan budaya. Mantan Staf di Kedutaan Besar (Kedubes) di Jerman ini eksis sebagai praktisi seni-budaya dan pariwisata. Di Yayasan Yasa Putra Sedana Gianyar bergabung anak-anak muda, seniman dan tokoh masyarakat dari mahasiswa sampai pensiunan purnawirawan polisi
berpangkat perwira menengah. Mereka membentuk tim kesenian yang mementaskan Tarian Ramayana untuk tamu-tamu asing di Desa Melinggih Kelod. Sehingga kesenian ini cukup
dikenal di mancanegara.

Tim Kesenian yang sudah melanglang buana ke belahan Eropa ini binaan dari Rai Budiasa. “Kalau berbuat untuk adat dan budaya serta pariwisata sekaligus melestarikan seni di Bali dengan Tim Kesenian ini saya sudah lakukan sejak belasan tahun lalu,” pungkas Koordinator artis ibu kota tahun 1995 – 1998 ini. (rai)