Bantuan Desa Pakraman Rp500 Juta, Pastika: Bagus Kalau Bisa

(Baliekbis.com), Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), berkomitmen untuk meningkatkan dana bantuan sebesar Rp 500 juta per tahun kepada masing-masing Desa Pakraman di Bali dari yang sekarang Rp225 juta. Komitmen Mantra-Kerta ini kemudian menjadi polemik. Ada yang menilai bahwa program ini tidak realistis. Ada pula yang menyebut hal itu tidak.mungkin.

Lalu bagaimana pandangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, terkait hal ini? “Bagus ya, kalau bisa,” kata Pastika, kepada wartawan usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Senin (14/5). Hanya saja, menurut dia, itu bukan soal nominal, tetapi lebih pada persoalan persentase. Dikatakan, kalau merujuk pada undang-undang yang ada, maka persentase anggaran untuk pendidikan saja sudah 20 persen.

Pastika menambahkan, dengan SMA/ SMK dikelola pemerintah provinsi, maka alokasi anggaran pendidikan dimungkinkan tembus 30 persen. Selanjutnya, ada dana kesehatan minimum 10 persen, dana infrastruktur minimal 10 persen, belanja pegawai sekitar 20 persen, serta dana transfer ke kabupaten/ kota 30 persen.

“Kan sudah 100 persen. Gimana nyarinya? Kalau Rp 500 juta (bantuan Desa Pakraman), bagi saya boleh – boleh saja. Mari kita hitung. Duitnya dari mana,” kata Pastika. Lantas, apakah bantuan Rp 500 juta kepada desa pakraman ini memberatkan Pemprov Bali. Ditanya demikian, Pastika menjawab, hal itu bukan memberatkan. Namun, perlu ditinjau uang yang akan disalurkan ke setiap Desa Pakraman per tahun itu bersumber dari mana.

“Masa kita mengurus Desa Pakraman berat? Tidak. Harus. Itu adalah benteng tradisi, agama, budaya. Itu penting sekali. Bali ini hebat karena ada Desa Pakraman,” tegas Pastika. Pastika kemudian menambahkan, dirinya bukan pada posisi setuju atau tidak setuju terkait rencana bantuan Rp 500 juta kepada Desa Pakraman per tahun tersebut.

“Bukan saya tidak setuju. Setuju saja. Mudah-mudahan sih bisa. Sekarang APBD kita Rp 6,5 triliun. Mungkin APBD kita 10 triliun, bisa,” ujar Pastika. Cawagub Bali Ketut Sudikerta di sela-sela kampanye di Buleleng, Minggu (13/5) malam mengatakan program menaikkan bantuan bagi desa pakraman itu bisa dilakukan mengingat sumber-sumber pendapatan di Bali cukup banyak. Yang sudah ada saja kalau diintensifkan lagi bisa meningkatkan pendapatan secara signifikan. “Belum lagi sumber yang baru seperti memberdayakan aset-aset daerah yang cukup besar seperti tanah-tanah negara,” ujar Sudikerta. (son)