Bantu UMKM di Tengah Covid-19, “Sampoerna Untuk Indonesia” Pesan Puluhan Ribu Alat Kesehatan

(Baliekbis.com),Banyak UMKM tidak bisa menjual produknya karena tidak adanya permintaan dan daya beli konsumen yang menurun tajam akibat pandemi Covid-19.

Anjuran untuk #dirumahaja juga membuat turunnya jumlah konsumen yang biasanya dengan senang hati berkunjung dan berbelanja langsung ke rumah produksi serta gerai-gerai UMKM.

“Wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara juga meniadakan perjalanan, sehingga banyak UMKM yang bersandar pada kegiatan wisata menjadi kehilangan pendapatan,” ujar Jeff Kristianto Program Manager BEDO (Business & Export Development Organization), Rabu (20/5/2020).

Walaupun diterpa banyak cobaan, semangat para UMKM ini tidak padam. Banyak dari mereka yang berinovasi dan beradaptasi dengan menciptakan produk-produk baru.

“Tingginya permintaan pasar saat ini untuk masker non medis, hand sanitizer, dan desinfektan, dibaca UMKM sebagai peluang pasar yang harus dimanfaatkan agar usahanya bisa bertahan,” tambah Jeff.

Hal ini terlihat dari banyaknya UMKM yang bergerak di bidang fashion yang sekarang membuat masker non medis. Sementara UMKM yang bergerak di bidang kosmetik mengembangkan produk baru, yaitu hand sanitizer.

Sampoerna Untuk Indonesia mendukung para UMKM untuk bisa bertahan dengan memesan 20.000 masker non medis, 10.000 botol hand sanitizer dan 10.000 kantong serut kepada UMKM dampingan BEDO.

Didampingi oleh para trainer BEDO, sekitar 300 UMKM mendapatkan pekerjaan untuk membuat masker kain, kantong masker, dan hand sanitizer. Masker kain dan kantong masker dibuat oleh UMKM yang tersebar di Pasuruan, Blora, Rembang, Jember dan Banyuwangi.

Hand sanitizer dibuat oleh UMKM di Bali yang telah mendapatkan surat ijin dari Kemenkes, sehingga produk yang dihasilkan dijamin sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.

“Masker, hand sanitizer, dan kantong masker atau paket APD ini akan dibagikan kepada 10.000 pekerja migran dan pekerja rumahan. Para pekerja migran dan pekerja rumahan ini juga menjadi salah satu yang merasakan pahitnya pandemi Covid-19,” jelas Jeff.

Puluhan ribu pekerja migran kembali ke Indonesia karena kontrak kerja mereka tidak dapat diperpanjang. Bantuan APD ini diberikan kepada para pekerja migran dan pekerja rumahan untuk membantu menambah perlengkapan pelindung diri mereka. Bantuan akan diserahkan oleh Sampoerna Untuk Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. (ist)