Bangun Kesadaran Bela Negara, Bedah Buku Menwa di Kampus Kebangsaan STISPOL Wira Bhakti

(Baliekbis.com), Korps Menwa Prov. Bali, menerbitkan buku tentang Jejak Langkah Perjalanan Menwa Ugrasena. Isinya tentang perjalanan Menwa Ugrasena, setelah 50 tahun berkiprah di kampus dan di masyarakat. Esensi isinya adalah tentang bagaimana Menwa melestarikan dan mempertahankan empat konsensus nasional, sejak terbentuk tahun 1964, hingga sekarang. Sebagai editor, Bagus Ngurah Rai dan Wayan Windia.

​Buku itu dibedah di Kampus Kebangsaan, Stispol Wira Bhakti, Minggu siang (26/6/22). Ketua Stispol Wira Bhakti, Prof. Wayan Windia, dalam kapasitasnya sebagai editor buku menyatakan bahwa, buku itu penting bagi generasi muda Korps Menwa di Bali (Indonesia). Karena dengan membaca buku itu, maka akan muncul kesadaran tentang bela negara. Juga bisa meningkatkan soft skill generasi muda Menwa. Hanya dengan peningkatan soft skill, maka nilai-nilai yang tercermin dalam buku dapat diimplementasikan, demi untuk keberlanjutan Menwa.

“Menwa adalah komunitas yang setia kepada empat konsensus nasional. Oleh karenanya, organisasi ini harus dibina agar bisa berkembang” katanya.

​Hal yang senada disampaikan juga oleh editor Bagus Ngurah Rai. Dikatakan bahwa jejak langkah perjalanan Menwa, adalah perjalanan sebuah komunitas yang sejak awal terbentuknya setia kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila. Menwa telah terlibat dalam penumpasan NII, terlibat dalam pertempuran di Timor Timur.

“Tidak sedikit anggota Korps Menwa yang gugur di medan tempur” katanya. Oleh karenanya, selaku Ketua Korps Menwa Prov. Bali, ia berharap agar pemerintah memberikan perhatian dan pembinaan kepada Menwa.

​Tokoh lain yang memberikan pandangan terhadap penerbitan buku itu adalah, Wakil Sekjen DHN Angkatan 45, Drs. Parlin Simanjuntak, Rektor Unud yang diwakili Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, dan Ketua Korps Bela Negara Prov. Bali, Dr. Made Dharma Putra. Pada prinsipnya semua berharap agar Menwa dapat dijadikan sebagai media pelatihan kepemimpinan. Untuk itu, diperlukan pembinaan dari pemerintah.

Pada kesempatan itu, Pangdam IX/Udayana, Mayjen. TNI. Sonny Aprianto, SE, MM, yang sambutannya dibacakan oleh Stah Ahli Pangdam, Kol. Inf. Saad Miyanta. Pangdam berharap agar Menwa dapat menjelma menjadi komunitas yang dapat melaksanakan fungsi bela negara. Dikatakan bahwa adalah suatu kehormatan bila seseorang atau komunitas dapat melaksanakan fungsi bela negara. Karena negara ini sangat plural, dan oleh karenanya, diperkukan komunitas yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Menwa juga tetap waspada terhadap ancaman adu domba antar anak bangsa maupun aksi – aksi yang merusak kerukunan dan persatuan Negara. “Untuk itu, menwa harus mampu ikut mencegah terorisme” katanya.

Dikatakan pula, Menwa sebagai komponen cadangan bangsa bisa menjadi teladan dalam masyarakat dan kampus yang kini dilakukan pembinaan melalui UKM Perguruan Tinggi dan masih tetap koordinasi dengan Departemen Pertahanan.

Sedangkan Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bali Gusti Nyoman Ramiasih juga memberikan apresiasi penerbitan buku tersebut.

“Buku ini bisa memperkenalkan Menwa, dimana Menwa beraggatakan SDM yang terlatih dan bela negara tertanam kokoh dalam kesehariannya mampu dihandalkan dalam bangun kesadaran bela negara,” ujarnya.

Diharapkan pula, Menwa selalu mendukung program – program pemrintah pusat dan daerah sesuai visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Pada kesempatan itu, dilaksanakan penyerahkan buku kepada para undangan dan bingkisan oleh Ketua Pengelola MPB, Bagus Ngurah Rai, SH, MBA didampingi Ketua Panitia yang juga Kepala Staf Korps Menwa (Kasmen) Ugracena CMU Mumtazah Mardliyah.

Hadir pula Kasubdit Binpolmas, Anwar Sasmito, S.H.,M.H, Pasops Kapten Laut (P) Tatak Indarta dan Direktur Utama Atnews I Wayan Artaya.