Bangkit Kembali, Band Phobia Usung Tribute God Bless

(Baliekbis.com), Band Phobia merupakan grup musik beraliran rock dengan jumlah personil 4 orang yakni Budi (bass dan vocal), Gus Deddy (drum), Gung Arik (rytem), dan Dek Lepo (guitar). Band Phobia ini bisa diartikan sebagai rasa takut yang muncul pada diri manusia. Karena rasa takut inilah yang membuat para personil Band Phobia langsung mengusung aliran Grind Care awal tahun 1991 silam. Ketika itu, banyak band death metal sedang mulai tenar dan digemari di pulau dewata.  “Memang, awal terbentuk Band Phobia ini, ketika para personil masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unud,” ujar vokalis Band Phobia, Budi saat siaran di Radio Suara Sunari, Minggu (29/7).

Dikatakan, Band Phobia tahun 1991 bisa terkenal dikarenakan masyarakatnya cinta akan musik rock terutamnya music rock beraliran death metal. Sampai pada akhirnya di tahun 1996, Band Phobia vakum yang disebabkan semua personil di grup band ini memiliki kesibukan masing-masing yakni ada yang baru lulus kuliah langsung mencari pekerjaan. “Sebaliknya ada yang fokus dengan pekerjaan yang sudah dijalaninya,” terangnya.

Lanjut Budi, merasa kembali terpanggil untuk bisa menghibur masyarakat di dunia tarik suara melalui musik rock beraliran death metal, pada tahun 2016, Band Phobia kembali diaktifkan dengan lagu-lagu musik rock klasik. Awal mengaktifkan Band Phobia ini, kami di grup sudah mendapat panggilan manggung di beberapa kafe dan bar seputaran Denpasar dan Badung. Mungkin ini yang namanya hobi di dunia tarik suara, maka mau tidak mau harus terus dijalani dengan baik. “Apalagi tujuan kita bisa hadir untuk bisa menghibur masyarakat Bali yang menyukai musik rock tentunya,” ucapnya.

Ia berharap apa yang diperbuat bisa memberikan hiburan kepada masyarakat Bali melalui dunia tarik suara ini sepenuhnya bisa didukung. Apalagi para personil grup Band Phobia semuanya usianya sudah tidak muda lagi. Walau demikian, peran kami disini hanya sebatas untuk bisa memberikan hiburan di musik. “Oleh karenanya apa yang menjadi hobi dan hasil karya yang kami bisa salurkan dimasyarakat Bali sepenuhnya agar terus didukung,” harapnya. (sus)