Bali Surplus Bawang Merah 3.200 Ton/Tahun, Wisnuardhana: Waspadai Bibit Oplosan

(Baliekbis.com),Begitu pentingnya bawang merah dan bawang putih sehingga termasuk komoditi yang dapat berpengaruh terhadap inflasi daerah, selain cabe dan beras.
Rata-rata panen bawang merah di Bali dalam setahun tercatat 1.600 ha yang sentra produksinya ada di Desa Songan, Kintamani.

Dengan produktivitas rata-rata 13 ton/ha, produksi bawang merah di Bali dalam setahun mencapai 20.000 ton. Jika dibandingkan kebutuhan rata-rata dalam setahun 16.800 ton (konsumsi/kapita/tahun rata-rata 4 kg), Bali masih surplus 3.200 ton dalam setahun.

Sedangkan rata-rata panen bawang putih di Bali dalam setahun tercatat hanya 300 ha, yang sentranya ada di Penebel, Tabanan. Dengan produktivitas rata-rata 10 ton/ha, produksi bawang putih di Bali dalam setahun hanya 3.000 ton. Jika dibandingkan kebutuhan rata-rata dalam setahun 10.500 ton (konsumsi/kapita/ tahun rata-rata 2,5 kg), Bali masih kekurangan rata-rata 7.000 ton dalam setahun yang dipenuhi dari bawang putih impor.

“Puncak panen bawang merah terjadi pada bulan Pebruari/Maret dan Juli-Oktober. Sedangkan bawang putih pada bulan September- November. Peningkatan permintaan biasanya terjadi pada tahun baru dan upacara-upacara besar keagamaan,” ujar Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ir. IB Wisnuardhana, M.Si., Selasa (17/12/2019) saat peresmian bantuan bangsal pascapanen bawang merah di Koperasi Tani Sari Pertiwi, Desa Songan, Kintamani.

Dikatakan Wisnuardhana, harga di pasaran pada saat-saat tersebut apabila tidak bertepatan dengan musim panen biasanya meningkat hingga 2 kali lipat dari harga normal di pasaran pada kisaran Rp20.000-Rp 25.000/kg. Untuk memacu jumlah ketersediaan bawang merah dan bawang putih dari produksi Bali, pada tahun 2019 Provinsi Bali telah melakukan sejumlah upaya di antaranya
menyalurkan bantuan bibit bawang merah kepada kelompok tani untuk luasan 110 ha dan bawang putih untuk luasan 350 ha.

Menyalurkan bantuan sarana prasarana pascapanen bawang merah berupa bangsal penyimpanan sebanyak 1 unit di kelompok Desa Songan, Bangli,
melaksanakan edukasi untuk dilaksanakannya usahatani bawang merah dan bawang putih secara efektif dan efisien.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali pada 2019 agar kelompoktani bawang merah dan bawang putih melakukan upaya-upaya yakni untuk bawang merah melakukan penanaman bibit asal biji agar dapat menekan biaya produksi, pergunakan pupuk organik cair, melakukan pengendalian hama/penyakit secara alami menggunakan pestisida organik/nabati.

“Juga memanfaatkan bantuan bangsal pascapanen dengan baik untuk menyimpan hasil panen saat musim panen,” ujarnya.
Demikian halnya bawang putih juga dilakukan hal yang sama. Wisnuardhana minta petani agar berhati-hati terhadap peredaran bibit bawang putih oplosan yaitu yang tercampur dengan bibit yang tidak punya daya tumbuh. (bas)