Bali Reggae Star Festival, Buka Ruang Makin Lebar Bagi Musisi

(Baliekbis.com), “Sebagai musisi saya melihat dengan adanya Bali Reggae Star Festival ini sangat positif bagi perkembangan musik. Sebab ada media bagi musisi untuk menunjukkan kreativitasnya,” ujar Penanggung Jawab Bali Reggae Star Festival Ida Bagus Raka Jisnu yang akrab disapa Gus Coblong didampingi musisi reggae Yanto dari Marapu Band saat jumpa pers, Sabtu (21/9) di Sanur.

Jumpa pers tersebut  terkait rencana Bali Reggae Star Festival yang akan digelar 29-30 September 2018 ini di Pantai Mertasari, Sanur. Selain festival, ajang ini juga diisi  “Beach Clean Up” di sepanjang Pantai Sindhu dan Pantai Bali Beach, Sabtu (21/9) yang dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan pelepasan 100 ekor tukik.

Festival yang terbilang terbesar di Asia ini rencananya akan menghadirkan 30 musisi dari dalam dan luar negeri di antaranya Souljah, Momonon, Marapu, Tony Q, Joni Agung and Double T.  Menurut Gus Coblong begitu kerap dia disapa, festival reggae yang keempat tahun ini dinilai paling konsisten dibandingkan event sejenis lainnya. “Beda dengan kota lain yang mulainya besar namun kemudian tak berlanjut. Ini festival bergenre reggae  yang terbesar di Asia. Ini satu-satunya festival yang rutin dan paling besar di Asia menurut media luar,” jelas Gus Coblong.

Reggae itu sendiri dipilih karena ruang untuk musisi reggae selama ini masih sempit dan sedikit. Padahal Reggae Indonesia sangat unik dibandingkan yang dari luar seperti Jamaika atau negara lain. “Raggae ini sarat perdamaian, kecintaan yang besar pada lingkungan. Sehingga festival ini mengangkat tajuk ‘A Charity Concert’,” tambahnya. Festival ini juga bisa beri kontribusi bagi pariwisata Sanur dan sekitarnya dan sebagian hasilnya akan disumbangkan untuk korban gempa Lombok.

Sementara musisi reggae Yanto mengatakan perkembangan reggae di Bali khususnya sangat pesat dan luar biasa. Mereka sudah punya rumah bagi karyanya sendiri. “Saya bangga karena mereka menyanyikan lagu yang original,” tambah Yanto yang mengaku sudah belasan tahun bermusik di Bali. Musisi rambut gimbal asal Sumba ini menambahkan ke depannya reggae akan semakin banyak peminatnya apalagi dengan adanya festival rutin semacam ini. (bas)