Bali Perlu Pemimpin yang Bisa Menyelamatkan Air

(Baliekbis.com), Sumber-sumber air seperti danau dan sungai di Bali saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan Danau Batur Kintamani salah satu sumber air minum terbesar di Bali kini masuk kelas 3 alias dinyatakan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Demikian antara lain mengemuka dalam diskusi Peradaban Air di Bali yang berlangsung di Kubu Kopi, Renon, Jumat (17/3/2017). Diskusi menghadirkan beberapa nara sumber dari kalangan pengamat lingkungan serta akademisi dan hadir pula AA Adi Ardana dari DPRD Bali.

Menurut pengamat lingkungan Iwan D, kalau tak segera ada upaya-upaya nyata untuk menyelamatkan sumber-sumber air yang tersisa saat ini, maka ke depan Bali akan mengalami krisis air bersih. “Sumber-sumber tersebut banyak yang rusak. Bahkan air Danau Batur sudah tidak layak konsumsi akibat pencemaran,” tambahnya. Padahal menurut Iwan,  Bali memiliki cukup banyak sumber-sumber air. Namun kondisinya megap-megap bahkan banyak yang sudah tak ada airnya. Dalam paparannya disebutkan dulu Bali punya 391 Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sejumlah danau. “Tapi sekarang apa masih ada itu,” ujarnya.

Sementara Dr. Kartini dari Unud dan rekannya Cok. Sawitri juga menyampaikan hal senada terkait kondisi sumber air yang semakin memprihatinkan.  “Kalau mau kembali, maka sumber-sumber itu harus diselamatkan,” tegasnya seraya menambahkan pemimpin Bali ke depan harus peduli dan bisa menyelamatkan lingkungan khususnya air. Ia mengingatkan masyarakat harus peduli dengan air. “Jangan meremehkan air. Karena lahirnya manusia berasal dari unsur air,” tegasnya. Bukan hanya air, dosen Fakultas Pertanian Unud ini mengatakan tanah juga kondisinya semakin memprihatinkan.  Dr. Kartini secara khusus bahkan menyoroti Danau Batur Kintamani  yang kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya kualitas air danau ini sudah tak layak diminum. “Air Danau Batur saat ini masuk kelas 3 sehingga tak layak dikonsumsi,” tegasnya. Dikatakan rusaknya alam Bali ini karena kita ingin gampang, tanpa memelihara apa yang telah diberikan.  (bas)